Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2019, 17:09 WIB

KOMPAS.com – Sungguh tak nyaman rasanya jika kamu harus menghadapi turbulensi saat melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Tak hanya membuat tidak nyaman, turbulensi juga sering membuat kamu khawatir akan keselamatan penerbangan.

Seperti yang terjadi pada maskapai ALK Airlines yang dilaporkan mengalami turbulensi dalam penerbangan dari Kosovo menuju Swiss pada Minggu (16/6/2019). Video yang direkam oleh penumpang bernama Morjeta Basha itu memperlihatkan penumpang berteriak setelah pesawat Boeing 737-300 itu terguncang karena turbulensi.

Turbulensi merupakan perubahan kecepatan aliran udara yang menyebabkan goncangan pada tubuh pesawat, baik kecil maupun besar. Meski demikian, dikutip dari situs lonelyplanet.com, turbulensi pada dasarnya merupakan hal yang wajar.

Pesawat dirancang untuk menahan turbulensi besar, sementara pilot dan pramugari dilatih untuk mengarahkan Anda melewatinya dengan aman,” isi informasi dalam situs tersebut.

Selain merupakan kejadian yang wajar, berikut empat hal seputar turbulensi pesawat menurut situs lonelyplanet.com.

Beginilah kondisi kabin Delta Airlines jurusan Santa Ana, California menuju Seattle, Washington usai diguncang turbulensi.Daily Mail/Joe Justice Beginilah kondisi kabin Delta Airlines jurusan Santa Ana, California menuju Seattle, Washington usai diguncang turbulensi.

1. Apa yang menyebabkan turbulensi udara?

Dalam situs ini disebutkan bahwa penyebab terutama turbulensi adalah awan, namun ada juga yang disebut  CAT (Clear Air Turbulence) atau turbulensi udara cerah.

Hal in senada dengan yang disampaikan oleh Assiva Husman, pilot WNI yang pernah menjadi Captain Pilot pesawat B-777 Qatar Airways lewat emailnya kepada Kompas.com. Ia mengatakan, turbulensi udara cerah terjadi saat langit benar-benar bersih dan tidak berawan.

Adapun turbulensi udara cerah lebih berbahaya karena awak kabin memiliki sedikit waktu untuk memeringatkan penumpang.

Hal lain yang menyebabkan turbulensi menurut situs lonelyplanet.com adalah gelombang udara.

“Mari kita mulai dengan turbulensi bangun. Karena udara berperilaku seperti cairan. Pikirkan gelombang atau ombak bangun datang dari balik lambung kapal. Pesawat juga demikian, tetapi itu tidak terlihat oleh mata kita,” ujar penulis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Monas Week Digelar per 1 Juni 2023, Ada Video Mapping dan Air Mancur

Monas Week Digelar per 1 Juni 2023, Ada Video Mapping dan Air Mancur

Travel Update
Melihat Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Cagar Budaya yang Tak Terawat

Melihat Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Cagar Budaya yang Tak Terawat

Jalan Jalan
7 Fakta Sejarah Banda Neira, Surga di Timur Indonesia 

7 Fakta Sejarah Banda Neira, Surga di Timur Indonesia 

Jalan Jalan
7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di OMAH Library, Tidak Hanya Baca Buku

7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di OMAH Library, Tidak Hanya Baca Buku

Jalan Jalan
Singapore Airlines Beri WiFi Gratis Tanpa Batas untuk Semua Kelas Kabin

Singapore Airlines Beri WiFi Gratis Tanpa Batas untuk Semua Kelas Kabin

Travel Update
Kronologi Pesawat Garuda Rute Manado-Jakarta yang Alami Gangguan Mesin

Kronologi Pesawat Garuda Rute Manado-Jakarta yang Alami Gangguan Mesin

Travel Update
Okupansi Hotel di DIY Saat Libur Panjang Waisak Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Lebaran

Okupansi Hotel di DIY Saat Libur Panjang Waisak Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Lebaran

Travel Update
Panduan Lengkap ke Perpustakaan Saidjah Adinda di Rangkasbitung

Panduan Lengkap ke Perpustakaan Saidjah Adinda di Rangkasbitung

Travel Tips
Bersantai Sambil Baca Buku di OMAH Library, Nyaman seperti di Rumah

Bersantai Sambil Baca Buku di OMAH Library, Nyaman seperti di Rumah

Jalan Jalan
7 Perubahan Perjalanan Kereta Api per 1 Juni Berdasarkan Gapeka 2023

7 Perubahan Perjalanan Kereta Api per 1 Juni Berdasarkan Gapeka 2023

Travel Update
5 Tips Datang ke Animalium BRIN, Datang pada Hari yang Pas

5 Tips Datang ke Animalium BRIN, Datang pada Hari yang Pas

Travel Tips
Apakah Boleh Bawa Makanan ke Perpustakaan Nasional?

Apakah Boleh Bawa Makanan ke Perpustakaan Nasional?

Travel Tips
Viral di Twitter, di Mana Letak Banda Neira?

Viral di Twitter, di Mana Letak Banda Neira?

Jalan Jalan
Cara Menuju ke OMAH Library di Tangerang, Harus Sambung Ojek Online

Cara Menuju ke OMAH Library di Tangerang, Harus Sambung Ojek Online

Travel Tips
6 Fakta Tradisi Grebeg Besar di Yogyakarta Saat Idul Adha

6 Fakta Tradisi Grebeg Besar di Yogyakarta Saat Idul Adha

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+