KOMPAS.com – Bagi umat Hindu, Galungan merupakan salah satu hari raya yang spesial. Perayaan ini hanya berselisih sepuluh hari dengan perayaan hari raya Kuningan. Maka tak heran, apabila nama Galungan Kuningan kerap disebut secara bersamaan.
Galungan sendiri adalah perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). Perayaan ini menjadi magnet tersendiri yang menyedot wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
Baca juga: Wisata ke Bali saat Galungan dan Kuningan, Jangan Lupakan 4 Hal Berikut
Perayaan Galungan selalu disambut antusias masyarakat sekitar dan selalu tampak khusyuk. Bahkan saat gempa bermagnitudo 4,9 mengguncang Bali pada Rabu (24/7/2019), umat tetap khusyuk merayakan Galungan.
Untuk Kamu yang belum tahu ada apa saja saat Galungan, berikut KompasTravel merangkum beberapa hal unik yang bisa Kamu temui apabila datang ke Bali saat perayaan Galungan maupun Kuningan:
Keunikan yang akan Kamu lihat saat berkunjung ke Bali di Hari Galungan adalah Kamu akan menjumpai orang-orang yang berjalan menuju pura.
Pura dan jalan menuju pura akan tampak padat oleh umat yang akan beribadah sembari mengenakan baju bernuansa putih, dan para perempuan akan terlihat membawa sesaji.
Momen ini adalah momen paling menarik untuk Kamu yang menyukai fotografi.
Salah satu hal unik yang dijumpai saat ke Bali Hari Galungan, adalah wisatawan akan melihat cukup banyak penjor yang dipasang di sudut-sudut jalan.
Penjor merupakan sebuah tiang bambu yang menjulang tinggi sekitar delapan meter dengan hiasan janur dan dilengkapi oleh hasil bumi, seperti padi, kelapa, jagung, buah-buahan, dedaunan, dan hasil bumi lainnya.
Ngelawang Barong dipercaya mampu menyeimbangkan aalam dan menjauhkan manusia dari bala dan bahaya.
Tradisi ini dilakukan dengan mengusung barong dan randa berkeliling di luar pura. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh anak-anak kecil dengan iringan tabuhan gendang dan kenong.
Tradisi yang hampir ada di semua daerah di Bali ini merupakan tradisi yang bisa disebut "debus "ala Bali.
Para pemain menusuk dirinya dengan keris saat berada dalam keadaan trance atau kesurupan.
Setiap satu hari menjelang Perayaan Galungan masyarakat Bali melakukan aktivitas membuat makanan khas Hari Raya Galungan yaitu lawar.
Lawar adalah masakan berupa campuran sayur-sayuran dan daging cincang.