Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kipo, Makanan Khas Jogja yang Wajib Kamu Coba

Kompas.com - 26/07/2019, 08:10 WIB
Markus Yuwono,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta, biasanya identik membeli makanan khas seperti bakpia, gudeg, hingga makanan ekstrem belalang goreng.

Tetapi di sudut selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di Kotagede ada makanan yang legendaris yakni kipo yang patut kamu coba saat berkunjung ke sana.

Kue berbentuk lonjong agak pipih dan lembut. Berwana hijau di dalamnya terdapat campuran gula jawa dan parutan kelapa.

Baca juga: Tempat Kuliner Baru di Nglanggeran Yogyakarta, Ada Belalang Goreng

Rasanya manis lembut sedikit kenyal, jika dirasakan ada bau khas panggangan. Kue ini dari literatur yang ada sudah lama diperjualbelikan di sekitar Pasar Kotagede.

"Dulu ibu saya (Paijem Djito Suhardjo) membuat kipo sejak tahun 1946-an dan tertua di Kotagede, lalu saya melanjutkan sekitar tahun 1990," kata pembuat kipo 'Bu Djito' Isti Rahayu kepada  Kompas.com, Kamis (25/7/2019).

Saat ini dirinya berjualan di rumah sederhana Jalan Mondorakan Nomor 27 Kotagede.

Isti Rahayu, pembuat kipo, kuliner khas Jogja.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Isti Rahayu, pembuat kipo, kuliner khas Jogja.
Bersama keluarganya, setiap hari membuat ratusan butir kipo yang dijual per bungkusnya Rp 2.500 yang berisi 5 buah kipo.

Menurut dia, membuat kipo harus berasal dari bahan alami, adapun diantaranya untuk membuat kulitnya adonan beras ketan yang diberi warna hijau dengan pewarna alami daun suji.

Untuk isian yakni 'Enten-enten'  atau parutan kelapa muda yang dicampur dengan gula jawa yang dicairkan.

Baca juga: Menyicip Kuliner Ala “Bule” di Satu Sudut Pasar Gede

Setelah dibentuk, adonan ini dipanggang dalam wajan yang telah diberi alas daun pisang. Sehingga memberikan aroma yang khas sulit ditemui makanan lain.

Nama kipo timbul karena pada saat itu orang bertanya jajanan ini apa dalam bahasa jawa, "Iki opo?" Jadi disebut kipo.

Menurut dia, kipo ini jenis makanan basah sehingga tidak bisa tahan lama. Durasi untuk bertahan hanya sekitar 24 jam saja.

Jadi untuk oleh-oleh dibawa ke luar kota yang membutuhkan waktu perjalanan lebih dari sehari tidak bisa.

Lokasi penjualan Kipo, kuliner khas Yogyakarta.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Lokasi penjualan Kipo, kuliner khas Yogyakarta.
Namun jangan salah, kipo tetap diburu wisatawan yang penasaran dengan rasa legitnya. Bersama keluarganya, dirinya membuat adonan yang sudah turun temurun diwariskan.

"Untuk hari biasa kami bisa menjual 400 an bungkus, untuk libur ya tergantung pesanan bisa sampai 700 an bungkus," ucapnya.

Salah seorang warga Yogyakarta, Maria Amelia mengakui kipo yang dijual di Kotagede berbeda dengan kipo dijual di toko roti.

Rasa khas panggangan masih bisa dirasakan saat menyantap makanan sekali suap ini.

"Rasanya gurih, manis dan aroma panggangan itu tidak dimiliki kipo yang dijual di toko lainnya," ucapnya.

Dari segi harga, menurut dia, kipo tergolong murah dan cocok untuk camilan ditemani teh atau kopi.

"Makanan ini hampir tidak ada di daerah lain, jadi seharusnya tetap dipertahankan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com