Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Menarik dari Kopi Sumatera

Kompas.com - 06/08/2019, 10:17 WIB
Albert Supargo,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Negara kita memiliki beragam kopi yang ditanam di penjuru negeri.

“Biasanya, penamaan kopi dilakukan bedasarkan tempat dan daerah kopi di tanam,” sebut Ibnu, seorang barista yang sudah berpengalaman selama 6 tahun.

Ia menambahkan, setiap pulau di Indonesia memiliki kopi daerahnya masing-masing, salah satunya kopi sumatera.

IlustrasiAlbert Supargo Ilustrasi
“Saya pribadi sangat menikmati kopi Sumatera,” katanya.

Rasa pahitnya yang tebal, menyebabkan kopi dari pulau ini, sangat cocok untuk kamu yang merokok. Selain itu, dia juga menjabarkan beberapa fakta menarik tentang kopi Sumatera.

1. Asal Usulnya

“Yang saya baca, kopi Sumatera asal usulnya dari Danau Toba dan berawal di tahun 1884," kata Ibnu kepada KompasTravel, Senin (8/5/2019).

Faktanya, Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Ibnu menambahkan tanah pasca vulanik memiliki banyak unsur hara yang cocok untuk penanaman kopi.

2. Tipe Kopi yang Ditanam di Sumatera

Ibnu menjelaskan banyak sekali tipe kopi yang ditanam di Sumatera. “Untuk Arabika ada, tipe Linie S dan Typica, sedangkan untuk Robusta, ada Catimor,” ujarnya.

Tipe-tipe kopi ini memiliki sejarahnya masing-masing. “Typica awalnya dibawah dari Pulau Jawa dan ditanam di Sumatera. Tipe ini sudah jarang ditemukan di Indonesia, hanya di perkebunan kopi di dataran yang sangat tinggi,” kata Ibnu.

Sementara untuk Linie S merupakan hasil perkawinan silang antara Liberika dan Bourbon.

“Ada juga tipe yang dinamai Abysinna yang dibawa dari Ethiopia tahun 20-an yang menciptakan rasa cenderung berimbang dan tidak memihak,” jelas Ibnu.

3. Rasa dari Kopi Sumatera

Ibnu menjelaskan bahwa rasa kopi ini memiliki ciri khas rasa pahit yang sering disebut ‘earthy’. “Kadar mineral organik yang terdapat di beberapa tanah di Pulau Sumatera dengan kandungan mineralnya yang tinggi menciptakan rasa-rasa ini,” sebutnya.

Ia menambahkan rasa ‘earthy’ sendiri, dominan dengan rasa kacang-kacangan. “Earthy ini merupakan rasa di belakang kopi, atau sering disebut aftertaste. Rasa ini muncul saat kopi sudah diminum,” kata Ibnu.

4. Pemrosesan Kopi Sumatera

Buah cherry kopi, bentuk buah kopiAlbert Supargo Buah cherry kopi, bentuk buah kopi
Proses yang digunakan untuk mayoritas kopi sumatera adalah wet-huled atau dalam Bahasa Indonesia giling basah.

Ibnu menjelaskan awalnya proses ini dibuat untuk mempersingkat proses pengelolahan kopi. “Indonesia kan curah hujannya tinggi, kalau dibuat natural akan perlu waktu sampai 3 minggu dijemur, kalau giling basah hanya perlu proses 3 harian,” kata Ibnu.

Ia juga menjelaskan proses dari giling basah ini. “Kopi akan dipetik dan dikupas buahnya, setelah itu kopi akan direndam dan dijemur sinar matahari,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com