“Akhirnya, para HalTeman pun berinisiatif membuat grup chat. Saat ini DHKH memiliki dua grup chat, satu di Whatsapp dan satu lagi di Telegram,” tambah Bowo.
Baca juga: Transjakarta Buka Rute Baru Melintasi Kota Tua hingga Museum Bahari
Di grup tersebut, lanjut dia, HalTeman saling berbagi informasi dan rekomendasi tentang berbagai tempat makan enak dengan harga terjangkau.
“Serta lokasinya relatif mudah didatangi dengan transportasi umum dan berjalan kaki,” tuturnya.
Beranjak dari Instagram dan Twitter, rencananya warga Jakarta dan wisatawan juga bisa mengakses Dari Halte Ke Halte lewat Youtube.
“Saat ini kami baru sanggup menangani dua platform, Instagram dan Twitter, tapi kami berencana untuk mengembangkannya ke Youtube. Pembuatan buku sedang dalam proses penjajakan. Selain itu, kami sedang mengembangkan sebuah situs web dwibahasa, Indonesia dan Inggris,” tutur Bowo.
Kabar baiknya, DHKH juga sedang menggodok konsep “ngider bareng” bersama para HalTeman untuk memfasilitasi Kamu yang ingin jalan-jalan bersama.
Masifnya informasi seputar aktivitas wisata di ibu kota, terutama kuliner, dirasakan pihak Dari Halte Ke Halte berdampak cukup positif. Ada tempat makan yang relatif baru, namun merasakan lonjakan pengunjung yang signifikan sejak dipromosikan oleh akun tersebut.
“Ada yang menyampaikan langsung kepada HalteMin, ada juga yang menyampaikannya kepada para HaiTeman yang berkunjung kemudian menceritakan kembali di media sosial mereka,” tuturnya.
Salah satu yang paling baru, kisah Bowo, adalah Dimsum Arsyif yang terletak di Jalan Blora. Bapak penjual dimsum bercerita biasanya dagangan miliknya baru habis selepas maghrib.
“Pagi ini (14/8), sudah kehabisan stok dan sedang menunggu pasokan baru setelah dipromosikan DHKH,” katanya.
Berkah banget DHKH ini ???? waktu mampir ke sini, denger cerita bapaknya kaget dan bingung tiba-tiba rame bangeeet bahkan ada perusahaan toko online terkenal yang mesen sampe 4000 biji gak bapak ambil kata nya gak sanggup. Bingung barangnya dari mana segitu banyak ???? luar biasaa
— Dita (@adityaptrisepti) August 14, 2019
Contoh lainnya adalah Nasi Bebek Cak Malik di Jalan Wahid Hasyim, dan Pecel Madiun Boma di Jalan Fatmawati. Keduanya, tutur Bowo, juga dilaporkan mengalami lonjakan pengunjung sejak dipromosikan.
“Sampai sekarang kami tidak percaya bahwa efeknya bisa sebesar ini. Di sisi lain, kami senang karena tujuan membantu memajukan UMKM bisa tercapai. Harapannya adalah semoga usaha mereka bisa semakin berkembang lebih pesat dan ikut memajukan perekonomian rakyat,” ujar Bowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.