Gunung Ciremai merupakan rumah dari flora mulai dari anggrek, kantung semar, pohon pinus, beringin karet, kecapi, cantigi, dan lainnya. Sementara fauna seperti elang jawa, perkutut, macan kumbang, burung punai, dan lainnya juga hidup di Gunung Ciremai.
Untuk pos pendakian di jalur Palutungan terdiri dari Pos Palutungan, Cigowong, Kuta, Pangguyangan Badak, Arban, Tanjakan Asoy, Pasanggrahan, Sanghyang Ropoh, Gua Walet, dan puncak. Estimasi pendakian menuju Puncak Gunung Ciremai bila kondisi fisik cukup fit berkisar 10 jam.
Jalur Palutungan menjadi salah satu jalur favorit pendaki untuk meraih puncak Gunung Ciremai. Palutungan merupakan nama sebuah dusun di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Pendaki dari Jakarta bisa menuju Base Camp Palutungan menggunakan bis Jakarta – Kuningan dan turun di Terminal Cirendang dengan biaya sekitar Rp 40.000. Dari Terminal Cirendang bisa langsung menuju Base Camp Palutungan menggunakan angkutan nomor 03 dengan biaya sekitar Rp 10.000.
Biaya tiket Simaksi (Surat Izin Kawasan Konservasi) Taman Nasional Gunung Ciremai Rp 50.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk makan satu kali di beberapa warung yang bekerjasama dengan pihak Taman Nasional Gunung Ciremai.
Persiapkan juga peralatan mendaki gunung yang memadai seperti baju hangat, jaket, sleeping bag, sarung tangan, matras, sepatu trekking, headlamp, tenda, alat memasak dan sebagainya. Bila musim kemarau, suhu gunung bisa mencapai di bawah 10 derajat.
Sepanjang perjalanan, pendaki mesti benar-benar memerhatikan manajemen logistik seperti air dan makanan. Jangan harap ada sumber air setelah Pos Cigowong.
Di Pos Cigowong, fasilitas pendakian terbilang lengkap. Pendaki bisa beristirahat di saung, sholat di mushalla, dan buang air di toilet yang telah disediakan oleh pihak taman nasional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.