Itinerary Liburan Surabaya 2 Hari 1 Malam Cuma Modal Sampah Plastik

Rasa es krim jadul masih melekat pada setiap rasa es krim yang dijual di kedai Zangrandi.

Baca juga: Bernostalgia di Surabaya lewat Semangkuk Es Krim Zangrandi

Jika dari Rawon Setan Embong Malang anda bisa kembali naik Suroboyo bus dari Halte Embong Malang menuju Halte Gubernur Suryo untuk menuju Zangrandi.

Sepanjang perjalanan menuju Zangrandi dari Halte Gubernur Suryo kamu bisa foto-foto di depan kantor gubernur kota Surabaya.

Harga rata-rata satu porsi dari es Zangrandi ini sekitar Rp. 40.000 hingga Rp. 60.000.

Suroboyo Night Carnival

Suroboyo Night Carnival (SNC) di jalan Ahmad Yani No 333, Waru, Surabaya menyajikan suasana pasar malam.

SNC buka pukul 16.00 hingga 23.00 WIB pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Sementara untuk Senin hingga Kamis buka mulai pukul 16.30 sampai dengan 23.00 WIB.

Suroboyo Nignt Carnival menyediakan wahana bermain yang cocok dikunjungi bersama teman-teman dan keluarga. Taman rekreasi ini memiliki wahana seperti Cinema 4D, Rumah Hantu, Superman, Glow In The Park, dan masih banyak lagi.

Untuk tiket masuk ada dua jenis yaitu tiket masuk weekday dan tiket masuk weekend.

Tiket masuk weekday Surabaya Carnival dijual dengan harga Rp 60.000 sedangkan untuk tiket masuk weekend Surabaya Carnival seharga Rp 80.000.

Terdapat juga tiket khusus bagi wisatawan yang sudah berumur atau lansia yaitu seharga Rp 25.000 yang berlaku pada weekday dan weekend.

Untuk mengunjungi Suroboyo Night Carnival, kamu bisa menunggu Suroboyo Bus di Halte Gubernur Suryo untuk menuju Halte Siwalankerto. Kamu bisa memangil taksi atau berjalan kaki menuju Suroboyo Night Carnival yang jaraknya tidak lebih dari satu kilometer.

KOMPAScom / Gabriella Wiajaya Suroboyo Night Carnival tampak depan terletak dijalan Ahmad Yani No.333.

Hari kedua

House of Sampoerna

Pada hari kedua, kamu dapat berjalan-jalan mengelilingi kota Surabaya utara yang dominan dengan wisata kota tuanya.

House of Sampoerna adalah museum tempat lokasi pembuatan rokok Sampoerna pertama kalinya. Bangunan ini dulunya adalah sebuah panti asuhan pada tahun 1862.

Namun, pada tahun 1932, bangunan ini dibeli oleh pemilik perusahaan rokok Sampoerna, yaitu Lim Seeng Tee.

KOMPAScom / Gabriella Wiajaya Gedung House of Sampoerna tampak depan yang merupakan peninggalan sejarah di kota Surabaya