Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tempat Wisata di Brunei Darussalam, Pernah Dengar?

Kompas.com - 20/09/2019, 21:00 WIB
Albert Supargo,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Kamu dapat menemukan 13.261 artefak yang digali dari kapal karam paling penting di negara itu. Kapal tersebut ditemukan oleh penyelam pada tahun 1997. Kapal tersebut diyakini telah berlayar dari Tiongkok pada akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 sebelum dihantam oleh cuaca badai ketika mendekati Brunei.

Barang-barang yang dipamerkan di galeri kapal karam ini tersaji dengan baik. Kamu dapat melihat keramik cantik dari Dinasti Ming di Cina, dan porselen dari Vietnam dan Thailand, yang akan telah dibawa ke Brunei untuk ditukar dengan produk lokal.


4. Kampong Ayer

Didirikan sekitar 1000 tahun yang lalu, desa ini dianggap sebagai pemukiman panggung terbesar di dunia. Ketika cendekiawan Venesia Antonio Pigafetta mengunjungi Kampong Ayer pada 1521, ia menjulukinya 'Venice of the East'.

Rumah-rumah kayu, dicat bernuansa hijau matahari, biru, merah muda dan kuning. Di beberapa tempat, rumah-rumah baru yang lebih kokoh terlihat lebih siap untuk bertahan dari badai monsun yang telah menyebabkan rumah kayu yang lebih tipis di desa itu runtuh.

Desa-desa air dulunya merupakan pusat industri tradisional, seperti pengerjaan perak, pembuatan emas, tenun kain halus dan pembuatan perahu.

Baca juga: Panduan Mini Wisata ke Brunei

Pembuatan perahu masih merupakan sesuatu yang dapat kamu lihat dengan mudah tetapi untuk menemukan penenun, kamu harus menelisik ke dalam pusat desa.

Sekarang, Kampong Ayer merupakan rumah bagi 30.000 orang warga Brunei. Kampung Ayer terdiri dari 42 desa panggung yang berdekatan yang dibangun di sepanjang tepi Sungai Brunei.

Satu abad yang lalu, setengah dari populasi Melayu Brunei tinggal di sini dan bahkan sekarang banyak orang Brunei masih memilih tinggal di desa air daripada tinggal di tanah yang kering.

Desa ini memiliki sekolah, masjid, kantor polisi, dan pemadam kebakaran sendiri. Untuk menyeberangi sungai, kamu harus menyewa jasa taksi air dengan biaya sekitar Rp10.000 rupiah (1$ Brunei).

Istana Nurul Iman LONELYPLANET Istana Nurul Iman

5. Istana Nurul Iman

Istana yang menjadi tempat tinggal Sultan ini, dinobatkan sebagai istana tempat tinggal terbesar di dunia. Ukurannya diprediksi empat kali lebih besar dari ukuran Istana Versailles.

Tempat ini memiliki 1.788 kamar, kandang ber-AC untuk kuda Sultan, dan 257 kamar mandi lengkap dengan pegangan pintu berlapis emas

Istana didesain oleh arsitek Filipina Leandro Locsin, istana ini memadukan unsur-unsur Melayu (atap berkubah) dan desain Islami (lengkungan dan kubah emas) dengan luas 200.000 meter persegi.

Baca juga: Wisatawan Brunei Paling Suka Melancong ke Bandung

Langit-langit kayu berliku-liku di atas trotoar tertutup, dan fitur langit-langit kaca dari aula perjamuan besar adalah karya Khuan Chew, yang bertanggung jawab atas Burj Al Arab di Dubai.

Istana tidak terbuka untuk umum kecuali pada perayaan Hari Raya Idul Fitri, dimana istana menerima sekitar 110.000 pengunjung selama periode tiga hari.

Para tamu yang datang akan menerima makanan sebagai hadiah dan amplop hijau berisi uang untuk anak kecil. Tidak cuman itu, kamu juga dapat bertemu langsung dengan Sutlan Brunei di momen spesial itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com