Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampir ke Candi Cetho, Candi Hindu di Lereng Gunung Lawu

Kompas.com - 17/10/2019, 19:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

 KOMPAS.com - Candi Cetho di Karanganyar, Jawa Tengah dapat menjadi alternatif wisata pilihan saat berkunjung ke Solo, Jawa Tengah. Dari Solo Candi Cetho dapat ditempuh selama 1,5 jam berkendara, seperti yang Kompas.com lakukan dalam perjalanan Merapah Lima Warisan Budaya Batik. 

Lokasinya yang berada di lereng Gunung Kawu juga dapat memberi suasana berbeda dari suasana perkotaan. Apalagi sepanjang perjalanan menuju candi, hamparan kebun teh menyejukkan pemandangan.

Candi Cetho sendiri merupakan candi bercorak hindu. Dari keterangan tertulis Candi Cetho bagi wisatawan, dijelaskan ada sebuah prasasti yang ditemukan di dinding gapura.

Baca juga: 5 Tempat Nongkrong di Solo yang Instagramable

Prasasti tersebut bertuliskan huruf Jawa Kuno, "Pelling padamel irikang buku tirtasunya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh anaut iku 1397,"

Dari tulisan di prasasti tersebut dapat ditafsirkan Candi Cetho adalah tempat peruwatan atau tempat untuk membebaskan dari kutukan dan didirikan pada 1397 Saka (tahun 1475 Masehi).

Arca berbentuk alat kelamin pria dan wanita di Candi Cetho di Karanganyar, Jawa Tengah.Kompas.com/Silvita Agmasari Arca berbentuk alat kelamin pria dan wanita di Candi Cetho di Karanganyar, Jawa Tengah.
Memasuki komplek Candi, pengunjung akan melihat 13 teras yang terus meninggi menuju puncak Gunung Lawu. Simbol-simbol mitologi dari arca dapat dilihat oleh pengunjung dalam kondisi yang sangat baik.

 

Ada archa phallus (alat kelamin laki-laki) yang bersentuhan dengan arca berbentuk vagina, ditafsirkan sebagai lambang penciptaan atau kelahiran kembali setelah dibebaskan dari kutukan. Arca ini disatukan dalam bentuk garuda.

Banyak pula arca berbentuk manusia dengan berbagai bentuk. Sampai saat ini belum bisa ditafsirkan tetapi diduga sebagai perwujudan wayang. 

Candi Cetho memiliki luas 190 meter kali 30 meter. Jadi terbilang tidak begitu luas dan dapat dengan mudah dikelilingi.

Hanya saja pengunjung harus siap menaiki anak tangga untuk menuju Candi Cetho karena candi ini berada di ketinggian 1496 meter dari permukaan laut. 

Arca berbentuk manusia di Candi Cetho di Karanganyar, Jawa Tengah.Kompas.com/Silvita Agmasari Arca berbentuk manusia di Candi Cetho di Karanganyar, Jawa Tengah.
Untuk berkunjung ke Candi Cetho pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 7.000. Setiap pengunjung wajib menggunakan sarung yang dipinjamkan.

Perempuan yang sedang haid tidak disarankan untuk memasuki area candi. Waktu operasional Candi Cetho sendiri dari pukul 07.00-17.00.

Baca juga: Berakhir Pekan di Solo dan Yogyakarta, Coba Ikuti Itinerary Wisata Ini

Selain memiliki waktu operasional biasa, dalam beberapa kesempatan di Candi Cetho juga digelar acara istimewa yang berhubungan dengan perayaan agama Hindu.

Seperti upacara Kuningan, Galungan, Saraswati, atau acara Jawa lain seperti Suro, dan Modosio (bersih dusun).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com