Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket dan Wisata Ekslusif Pulau Komodo Masih Jadi Polemik Wisata di NTT

Kompas.com - 25/10/2019, 15:29 WIB
Markus Makur,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Pemerintah harus bangun bandara yang besar di Kabupaten Lembata. Sementara Kabupaten Nagekeo, Ngada dan Manggarai Timur untuk wisata kapal pesiar karena berada di bagian utara dan selatan dari Pulau Flores.

"Pariwisata Flores harus dikembangkan bersama Badan Otorita Pariwisata, bukan hanya berpusat di Labuan Bajo saja. Selama ini hanya seputar Labuan Bajo yang diperhatikan sementara destinasi di desa-desa tak pernah dibicarakan oleh pemerintah," jelasnya.

Matur meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama harus memberikan perintah kepada Badan Otorita Pariwisata Flores-Lembata-Alor harus turun ke seluruh Kabupaten di Pulau Flores untuk menyampaikan informasi tentang tugas dan perannya.

"Saya minta BOP Flores-Lembata-Alor harus bekerja untuk seluruh Pulau Flores," jelasnya.

Baca juga: Byur! Asyiknya Berenang Bersama Manta di Perairan Komodo

Sementara, Pemandu Wisata Manggarai Barat, Muhamad Buharto menyebut harga tiket masuk di Taman Nasional Komodo saat ini sangat layak bagi wisatawan mancanegara dan nusantara untuk melihat binatang Komodo yang hanya ada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Manggarai Barat.

"Tak perlu dengan harga tiket mahal untuk melihat binatang Komodo yang hanya dikhususkan di Loh Liang atau Pulau Komodo," jelas Buharto saat dihubungi KOMPAS.com, melalui telepon selulernya, Jumat, (25/10/2019).

Buharto meminta bahwa pengelolaan pariwisata di dalam kawasan Taman Nasional Komodo sebaiknya berbasis masyarakat tanpa di kelola oleh pihak luar. Semua orang di seluruh dunia sudah mengetahui bahwa Komodo hanya ada di Manggarai Barat.

"Semua masyarakat dunia dari berbagai negara di dunia ini ingin melihat keunikan binatang Komodo yang masih bertahan hidup di era global saat ini. Jangan hanya orang khusus saja yang bisa melihat binatang komodo," ungkapnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com