Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dibilang Angker, Ini Sejarah Gedung Kuno di Kawasan Glodok

Kompas.com - 30/10/2019, 19:00 WIB
Albert Supargo,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah kuno disebut Candra Naya, sering dikaitkan dengan hal mistis. Alasannya sederhana, di tengah apartmen dan hotel mewah rumah kuno ini masih tegak berdiri. 

Gosip simpang siur mengenai Candra Naya santer terdengar sejak pembangunan hotel di komplek tersebut. Gosip paling terdengar adalah rumah ini tidak bisa dirobohkan, sampai 'penunggunya' yang kerap menggangu pembangunan.

Padahal gedung ini masih berdiri tegak lantaran menjadi saksi bisu sejarah Tionghoa Indonesia, khususnya di Jakarta. 

Candra Naya berlokasi di Jalan Gajah Mada Nomor 188, Jakarta Barat. Bangunannya tampak kontras dengan kondisi disekelilingnya yang mengikuti arus modernisasi dan pembangunan.

Baca juga: 5 Benda Langka yang Justru Mudah Dibeli di Glodok

 

Bangunan bernuansa oriental ini merupakan peninggalan mayor Khouw Kim An, petinggi di zaman Hindia Belanda dulu saat Jakarta masih disebut Batavia.

Pada zaman tersebut, setiap etnis memiliki perwakilan yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda. Mayor Khow memilki karir cemerlang.

Ia diangkat sebagai lieutenant di tahun 1905, dan setelah tiga tahun dipromosikan menjadi kapitan, akhirnya pada tahun 1910 beliau dapat menduduki pangkat mayor.

Mayor Khow dikenal sebagai sosok yang kaya raya, pemilik bank dan sebuah toko beras. Tidak hanya materil, ia juga diketahui memiliki 14 istri dan 24 orang anak.

Walaupun terlihat luas, bangunan Candra Naya yang berdiri sekarang hanyalah satu per tiga luas asli rumah terdahulu.

 

Bukan sekadar rumah tinggal

Gedung Candra Naya sudah berusia ratusan tahun dan dulunya dimiliki seorang pengusaha China sukses, Khouw Kim An yang kemudian diangkat sebagai Mayor oleh pemerintah Hindia Belanda.KOMPAS.com/SHEILA RESPATI Gedung Candra Naya sudah berusia ratusan tahun dan dulunya dimiliki seorang pengusaha China sukses, Khouw Kim An yang kemudian diangkat sebagai Mayor oleh pemerintah Hindia Belanda.

Candra Naya bukan sekadar bekas kediaman Mayor Khow. Seiring zaman, rumah ini difungsikan menjadi pusat kegiatan Tionghoa Jakarta atau saat itu Batavia. 

Mertua Mayor Khow adalah Poa Keng Hek, pelopor Tiong Hwa Hwe Kan, organisasi Tionghoa modern pertama di Hindia Belanda.

Ketika Indonesia dijajah Jepang, kawasan ini pernah dijadikan kantor Sing Ming Hui atau yang dikenal dengan nama Candra Naya kini, sebuah wadah untuk orang Tionghoa yang memiliki tujuan sosial.

Perkumpulan Candra Naya mencetak banyak sejarah untuk kaum Tionghoa di Indonesia.

Menjadi pencetus Univesitas Tarumanegara dan pernah dijadikan lokasi perkuliahan, cagar budaya ini juga pernah menjadi tuan rumah perhelatan olahraga Indonesia Open, pertandingan bulu tangkis tingkat internasional yang pertama kali diadakan di Indonesia.

Baca juga: 2 Tempat Legendaris untuk Seruput Teh dan Kopi di Pecinan Glodok

Saat ini Candra Naya termasuk dalam komplek hunian superblok PT Modernland Realty Tbk. Namun Candra Naya berada di bawah pengawasan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Bila kamu tertarik untuk mengunjungi tempat ini tidak berbayar, tetapi tidak diperkenankan memotret dengan kamera beresolusi tinggi.

Tetapi bila tetap ingin mengabadikan momen dan keindahan arsitektur khas Tionghoa, kamu dapat menggunakan kamera handphone.

Baca juga: Jalan-jalan di Glodok, Jelajah Kelenteng Tua Hingga Pasar Unik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com