Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Turis Asing soal Terminal Pulogebang, Bersih dan Mirip Bandara

Kompas.com - 02/11/2019, 08:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Sekilas Terminal Terpadu Pulo Gebang tampak seperti bandara. Terminal yang berlokasi di Jakarta Timur ini diresmikan pada tahun 2016 lalu.

Tak hanya ramai oleh penumpang yang berasal dari luar kota, terminal ini juga kerap dikunjungi penumpang asal mancanegara.

Update, Baca juga: Makin Nyaman, Ini Berbagai Fasilitas Terminal Pulo Gebang

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @terminalterpadupulogebang, Selasa (22/10/2019), pihak pengelola terminal tampak memandu sepasang turis Australia yang tengah berkeliling terminal bus ini.

Baca juga: Terminal Pulo Gebang Sekadar Tempat Baru Keberangkatan Bus AKAP

Kompas.com pun mendatangi terminal ini pada Jumat (1/11/2019). Kompas.com berhasil mewawancarai pasangan turis asing yang berasal dari Jerman.

Lalu bagaimana kesan mereka terhadap terminal yang diklaim ramah turis asing ini? Begini tanggapan dari Peter dan Teresa, pasangan turis asing yang baru saja sampai di terminal dari Surabaya.

Peter mengemukakan tanggapan positif terhadap terminal ini. Ia berujar bahwa Terminal Pulo Gebang lebih mirip bandara, dan selama di Indonesia, ia belum menemukan terminal seperti ini.

“Bersih, sangat bersih, saya kira ini banyak penandanya juga jadi kami tidak kebingungan, saya juga sudah tahu kalau di sini sudah bisa pakai tiket online,” kata Peter.

Pasangan turis asing yaitu Peter dan Teresa asal Jerman, memberikan kesan positif terhadap terminal Pulo Gebang, Jumat (1/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Pasangan turis asing yaitu Peter dan Teresa asal Jerman, memberikan kesan positif terhadap terminal Pulo Gebang, Jumat (1/11/2019).

Peter kemudian berbincang pada petugas terminal untuk menanyakan charger baterai ponsel.

Pantauan Kompas.com, petugas terminal langsung mencarikan pinjaman charger kepada turis asing tersebut.Namun, karena kabelnya berbeda dan tidak ada yang sama, akhirnya petugas bandara menemani Peter ke ruang Mezzanine (ruang loket ticketing PO) untuk membeli charger.

Senada dengan Peter, Teresa memberi kesan baik terhadap terminal ini. Ia mengatakan terminal yang dikelola oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta ini sudah terbilang baik. Ia senang karena pendingin ruangan di ruang kedatangan bekerja dengan baik.

“Ini terminal bagus, dingin juga, lalu ya bisa dibilang sepi, jadi gak terlalu ramai,” ujar Teresa.

Teresa bersama Peter baru saja datang ke Terminal Pulo Gebang. Ia baru saja tiba dari Surabaya dan memakan waktu 20 jam dengan menggunakan bus Sari Indah.

Sementara itu, Kepala UP Terminal Terpadu Pulo Gebang, Ismanto mengatakan meski mendapat kesan positif dari turis asing, pihaknya akan terus berbenah terutama soal pemandu bagi turis asing.

Ia tak menampik jika petugas terminal masih banyak yang belum bisa berbahasa Inggris. Ia berharap agar semua petugas terminal Pulo Gebang ini dapat berbahasa Inggris agar memudahkan turis asing yang datang.

Petugas terminal Pulo Gebang tengah mencoba membantu penumpang yang baru turun dari bus dan menanyakan halte bus Transjakarta.Nicholas Ryan Aditya Petugas terminal Pulo Gebang tengah mencoba membantu penumpang yang baru turun dari bus dan menanyakan halte bus Transjakarta.
“Ya itu kekurangan kami, kami gak menampik ada yang kurang pasti, banyak, salah satunya kemampuan berbahasa Inggris, kan ini penting," ujar Ismanto kepada Kompas.com, Jumat (1/11/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com