Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Wisata ke Taman Nasional Lorentz yang Masuk Google Doodle

Kompas.com - 04/12/2019, 12:39 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Diperkirakan kebudayaan yang ada di kawasan ini sudah berumur sekitar 30.000 tahun. Kawasan ini merupakan rumah bagi Suku Nduga, Suku Dani, Suku Amungme, Suku Sempan, dan Suku Asmat. Kebudayaan yang dimiliki suku-suku di sini sangat beragam dan menarik.

Misalnya, Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Suku tersebut juga identik dengan hutan dan pohon.

Bagi mereka, pohon melambangkan tubuh manusia, dengan dahan sebagai lengan, batang sebagai tubuh, dan buah sebagai kepala.

Berbagai hal yang terdapat di TN Lorentz ini bisa kamu nikmati lewat berbagai kegiatan. Misalnya pertunjukan kehidupan liar, pendakian Puncak Jaya disebut juga Carstensz Pyramid, dan atraksi budaya.

Pengunjung bisa berburu foto di sana dengan pemandangan alam yang indah.

Baca juga: 5 Wisata Alam Manokwari dan Papua Barat yang Bikin Jatuh Cinta

Tak hanya itu saja, ada juga Festival Lembah Baliem yang bisa kamu datangi. Festival ini merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Yali. Dalam festival ini, kita bisa melihat simulasi perang dan pertunjukan tarian khas suku mereka.

Festival ini diadakan setiap bulan Agustus dan biasanya bertepatan dengan perayaan Kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu, waktu berkunjung yang tepat di antaranya adalah saat adanya festival ini yaitu di bulan Agustus.

Untuk bisa mencapai TN Lorentz ini memang masih agak sulit. Salah satu jalur yang bisa ditempuh adalah melalui Timika. Dari sana, kamu bisa menggunakan pesawat perints untuk menuju Kabupaten Panilia yang berada di bagian utara TN Lorentz.

Setelahnya, kamu harus menempuh perjalanan melalui jalur laut menuju pelabuhan Sawa Erma dan kemudian berjalan kaki ke beberapa lokasi.

Sementara dari Kota Wamena, kamu bisa mencapai bagian selatan taman nasional menggunakan mobil ke Danau Habema kemudian berjalan kaki ke Puncak Trikora.

Bagi kamu yang ingin berwisata ke kawasan ini, pastikan keadaan fisik cukup kuat. Pasalnya medan TN Lorentz masih terbilang murni dan tidak terprediksi keadaannya.

Selain itu terdapat juga pegunungan dengan medan yang cukup berat. Sehingga dibutuhkan fisik yang kuat untuk bisa menempuh medan di kawasan tersebut.

Baca juga: 4 Jenis Olahan Sagu dari Raja Ampat, Papua. Bukan Cuma Papeda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com