Tips Masak Barbeque Korea untuk Pesta Tahun Baru di Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat pergantian tahun baru, orang Indonesia memiliki tradisi  barbeque  atau bakar makanan bersama orang terdekat. 

Jika tidak mau repot menyiapkan arang dan alat bakar, barbeque ala Korea bisa jadi alternatif untuk perayaan tahun baru. 

"Tinggal beli daging saja yang sudah dipotong-potong tipis dan kecil di supermarket Korea di Indonesia. Bumbu-bumbunya juga bisa dibeli di sana, kayak ssamjang (pasta kedelai), kalau ini tidak ada juga bisa diganti dengan garam dan minyak wijen," kata Executive Director Restoran Korea Chung Gi Wa, Kwang Won Lee, kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2019).

Selain bahan-bahan yang perlu disiapkan, kamu juga bisa menyiapkan alat-alat panggangan.

Kwang mengatakan orang Korea biasa menggunakan kompor dan penggorengan saja untuk memasak daging.

Berikut hal-hal yang perlu kamu persiapkan jika ingin memasak barbeque Korea di rumah:

Baca juga: Saus Barbeque Rasanya Asam dan Manis, Apa Bahan Dasarnya?

Nicholas Ryan Aditya Daging barbeque Korea di Restoran Korea Chung Gi Wa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

1. Daging sapi dipotong-potong

Barbeque Korea memang identik dengan daging yang dipotong-potong kecil dan tipis-tipis.

Maka dari itu, jika kamu ingin memasak barbeque ala Korea hal pertama yang harus dilakukan adalah membeli daging yang sudah dipotong ukran kecil.

Kamu bisa membeli daging tersebut di supermarket atau pasar tradisional terdekat. Pastikan juga daging tersebut sehat dan layak dikonsumsi karena kamu akan merayakan pesta tahun baru bersama dengan orang banyak.

Nicholas Ryan Aditya Bumbu-bumbu untuk Korea Barbeque di Restoran Korea Chung Gi Wa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

2. Siapkan bumbu Korea

Barbeque Korea dibagi menjadi dua jenis yaitu berbumbu dan tidak berbumbu. Namun sebagian besar orang Korea menyukai barbeque yang tidak berbumbu.

Untuk lidah orang Indonesia yang menyukai pedas dan manis, maka kamu perlu membeli bumbu-bumbu khas Korea seperti ssamjang atau pasta kedelai. 

"Kalau gak ada ssamjang, bisa juga pakai garam, dan minyak wijen. Nah nanti minyak wijen itu biasanya kalau di Korea dituang ke garam, lalu diaduk," ujar Kwang.

Selain itu, bumbu lainnya juga bisa digunakan seperti bubuk cabai, pasta cabai (gochujang), dan pasta kedelai. Semua bumbu tersebut biasa dipakai orang Korea sebagai cita rasa barbeque.

Baca juga: 10 Rekomendasi Restoran Barbeque All You Can Eat untuk Tahun Baru 2020

shutterstock.com Korean BBQ Pan, salah satu alat masak korean barbeque.

3. Alat masak

Alat memasak barbeque Korea juga tak kalah penting disiapkan. Kamu bisa menyiapkan alat sederhana seperti kompor dan teflon.

Namun jika kamu menginginkan barbeque yang lebih mewah, bisa membeli alat-alat seperti BBQ pan dan grill pan.

Baca juga: 6 Makanan Bakar Indonesia yang Lezat, Contek untuk Tahun Baru

"Orang Korea itu juga sering makan barbeque sendirian di rumah. Biasanya mereka masak pakai kompor saja dan teflon. Tapi semua alat masak barbeque yang biasa dipakai pesta itu bisa dibeli semua di sana," jelas Kwang.

Namun diakui Kwang, barbeque Korea akan lebih nikmat jika menggunakan arang. Jika kamu tidak punya arang. 

Nicholas Ryan Aditya Cara makan barbeque ala Ssam Korea merupakan cara makan yang unik di Korea. Caranya dengan menggunakan daun yang ditaruh daging, sayuran, dan saus sesuai selera, lalu dimasukkan ke dalam mulut.

4. Sayuran

Komponen penting yang tak boleh terlupakan di barbque korea adalah sayuran. Orang korea bahkan menggunakan sayuran sebagai pengganti piring.

"Kami biasa makan barbeque dengan cara daging, bawang, pasta kedelai ditaruh di atas sehelai daun, dibungkus lalu langsung dimakan," ujar Kwang.

Sayuran dianggap orang Korea sebagai pelengkap makanan barbeque. Ini dikarenakan orang Korea merasa akan lebih sehat jika daging ditambah dengan sayuran.

Sayuran yang biasa digunakan orang Korea hampir sama seperti daerah lainnya yaitu selada hijau, sawi, daun perilla, sayur chard, dan lainnya.

"Tidak ada batasan sayur yang biasa kami makan bersama barbeque," tambahnya.

Baca juga: Asal Mula Teknik Membakar dan Mengasap Makanan di Indonesia