Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Rombongan Wartawan Istana Terbalik, Catat Musim Terbaik Berkunjung ke TN Komodo

Kompas.com - 21/01/2020, 14:30 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  - Kapal yang membawa rombongan wartawan Istana Presiden terbalik di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (21/1/2020).

Baca juga: Kapal Berpenumpang Wartawan Istana Terbalik di Labuan Bajo

Semua penumpang dari kapal itu dikabarkan selamat. Pihak berwajib sedang melangsungkan penyelidikan berlanjut.

Rombongan para wartawan sebelumnya meliput kegiatan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Labuan Bajo, NTT.

Beberapa hari sebelumnya, Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, mengeluarkan larangan untuk kapal beroperasi ke Labuan Bajo.

Dilansir dari Antara, pada 14 Januari lalu Kepala Syabandar Labuan Bajo Simon Baon menyatakan larangan berlayar karena cuaca sedang buruk.

"Iya, kami larang sejumlah operator kapal khususnya kapal wisata untuk berlayar, karena cuaca buruk dan sudah ada peringatan dari BMKG," kata Kepala Syabandar Labuan Bajo Simon Baon saat dihubungi dari Kupang oleh Antara, Selasa (14/1/2020).

Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Wisata di Labuan Bajo Dilarang Berlayar

Musim menjadi hal yang penting saat hendak mengunjungi Taman Nasional Komodo. Sebab saat berwisata di sana, mayoritas waktu wisatawan dihabiskan di laut. 

"Ombak laut yang tenang itu bulan Juni sampai Agustus. Kalau Desember sampai awal Maret itu ombaknya tidak bagus, sering hujan juga," kata Guest Activity Coordinator di Plataran Komodo Resort and Spa, Julianus Ebol ditemui Kompas.com pada Kamis (29/3/2018).

Lewat obrolan dengan masyarakat Labuan Bajo, saat musim ombak tinggi mereka enggan naik kapal terutama kapal bemo (kapal kayu sederhana dengan mesin klotok). 

Ombak di perairan Taman Nasional Komodo akan lebih tenang ketika memasuki akhir Maret. Periode ini juga cocok bagi wisatawan yang ingin berwisata tanpa bertemu banyak orang. 

Pada akhir bulan Maret sampai Mei, Taman Nasional Komodo akan lebih sepi dan tumbuhan semak di berwarna hijau.

Memasuki Juni sampai Juli adalah waktu yang paling tepat jika ingin melihat komodo. Periode tersebut adalah musim kawin komodo. 

"Saat musim kawin, kalau beruntung bisa lihat komodo jantan berkelahi untuk memperebutkan komodo betina. Nah tapi saat musim kawin juga, banyak komodo yang masuk hutan untuk kawin," kata Ranger Taman Nasional Komodo, Sulaiman.

Sementara musim terbaik mengujungi kawasan Taman Nasional Komodo jatuh pada periode Juni hingga Agustus. Saat ini juga menjadi high season bagi Labuan Bajo dan tempat wisata lain seperti Pulau Padar.

Saat ini pihak BMKG memperingati akan terjadi cuaca ekstrim disertai gelombang tinggi di perairan Taman Nasional Komodo. Gelombang yang diperkirakan bisa mencapai tinggi empat meter, sehingga berbahaya bagi kapal yang berlayar. 

Baca juga: Labuan Bajo Jadi Wisata Super Premium, Wishnutama: Tak Perlu Khawatir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com