Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kelenteng Terlengkap di Jawa Tengah, Ada 29 Dewa dan Dewi

Kompas.com - 25/01/2020, 14:05 WIB
Riska Farasonalia,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ada sebuah kelenteng yang sudah berusia ratusan tahun di Semarang, Jawa Tengah.

Kelenteng ini berada di sebuah jalan kecil yang bisa ditemukan saat menelusuri Gang Lombok, kawasan Pecinan, Semarang.

Baca juga: Menengok Klenteng Sin Tek Bio Pasar Baru, Berdiri Sejak 1698

Pada zaman dahulu kala, kawasan ini merupakan lahan hunian yang dikelilingi kebun cabai lombok.

Tak jarang orang yang hendak mencari keberadaan kelenteng ini, selalu luput dari pantauan. Ini karena selain letaknya memang di sebuah gang, kelenteng ini juga agak susah ditemukan.

Klenteng Tay Kak Sie Gang Lombok, Kawasan Pecinan SemarangKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Klenteng Tay Kak Sie Gang Lombok, Kawasan Pecinan Semarang

Padahal, akses menuju kelenteng lawas ini bisa dilewati oleh mobil dan kendaraan lainnya. Lahan parkirnya pun cukup luas.

Pengunjung bisa leluasa melihat dengan jelas deretan bangunan tua yang berjajar di kawasan tersebut. Inilah Kelenteng Tay Kak Sie yang sudah ditetapkan sebagai situs cagar budaya.

Jika dilihat sepintas dari luar, kelenteng yang berada tepat di pinggir sungai ini memiliki luas bangunan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Kelenteng Sam Poo Kong.

Klenteng Tay Kak Sie SemarangKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Klenteng Tay Kak Sie Semarang

Namun, bila dinilai dari segi arsitekturnya, kelenteng kaum Tionghoa ini tidak kalah memukau karena kaya akan berbagai ornamen.

Dari pantauan Kompas.com, di depan bangunan kelenteng ada patung Laksamana Cheng Ho.

Sementara di atap kelenteng berhiaskan sepasang naga tampak sedang memperebutkan matahari sebagai simbol penjaga kelenteng dari pengaruh jahat.

Tepat di depan pintu masuk terdapat singa jantan dan betina yang disimbolkan sebagai penolak bala. Selain itu, kedua singa ini melambangkan keadilan dan kejujuran.

Klenteng Tay Kak Sie SemarangKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Klenteng Tay Kak Sie Semarang

Ada pula papan penjelasan sejarah penamaan Kelenteng Tay Kak Sie yang berarti Kuil Kesadaran Agung dengan catatan tahun pemerintahan Kaisar Dao Guang 1821-1850 dari Dinasti Qing.

Pada daun pintu kelenteng, terdapat lukisan sepasang panglima perang Qie Lan Pu Sa dan Wei Tuo Pu Sa.

Kelenteng Tay Kak Sie juga kaya akan ornamen dan simbol-simbol yang berhubungan dengan kepercayaan aliran Budha, Tao, dan Konfusianisme.

Bila dirunut sejarahnya, kelenteng lawas ini dibangun pada 1746 oleh seorang pedagang yang bernama Kho Ping dan Bon Wie.

Klenteng Tay Kak Sie SemarangKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Klenteng Tay Kak Sie Semarang

Menurut Ketua Umum Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie Tanto, Hermawan, kelenteng ini merupakan kelenteng terlengkap di Jawa Tengah lantaran memiliki 29 dewa dan dewi sebagai wujud penghormatan.

"Bisa dibilang terlengkap karena Kelenteng Tay Kak Sie memiliki 29 dewa-dewi. Jadi dewa mana pun yang dicari ada di sini sesuai dengan tugasnya masing-masing," jelas Tanto saat ditemui Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).

Penghormatan kepada para dewata ini merupakan wujud penghormatan serta harapan agar bisa mengikuti seluruh teladannya.

Kendati banyak dewa dan dewi yang dipuja, tetapi sebenarnya tuan rumah dari Kelenteng Tay Kak Sie merupakan Dewi Welas Asih atau yang lebih dikenal dengan Dewi Kwan Im.

Klenteng Tay Kak Sie SemarangKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Klenteng Tay Kak Sie Semarang

Pada hari-hari tertentu, kelenteng ini mengadakan berbagai upacara keagamaan yang banyak menarik pengunjung untuk datang.

Salah satunya, saat menjelang Tahun Baru Imlek, Kelenteng Tay Kak Sie selalu rutin menggelar tradisi upacara Siang Sin Giu Hok, yakni ritual mengantarkan dewa-dewi ke kayangan.

Pengunjung yang datang pun tidak selalu beretnis Tionghoa. Masyarakat sekitar turut meramaikan dan ikut menyaksikan berbagai pementasan kesenian yang diadakan.

Bahkan, hal tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Semarang.

Baca juga: Jelajah Kota Lama Semarang, Ikuti Itinerary 1 Hari Berikut Ini

Imlek

Sebelumnya, untuk menyambut Imlek, digelar juga acara syukuran dan doa bersama yang dipusatkan di Kelenteng Tay Kak Sie dengan menyajikan tumpeng berisi nasi gudangan.

Syukuran doa bersama ini juga melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar yang dipimpin oleh salah satu sesepuh masjid di kawasan Pecinan Semarang.

Tradisi upacara Siang Sin Giu Hok yakni ritual mengantarkan dewa dewi ke kayangan di Klenteng Tay Kak Sie Semarang.KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Tradisi upacara Siang Sin Giu Hok yakni ritual mengantarkan dewa dewi ke kayangan di Klenteng Tay Kak Sie Semarang.

Kemudian, dilanjutkan dengan prosesi Ketuk Pintu, yakni berjalan kaki ke beberapa kelenteng tua di kawasan Pecinan untuk kulo nuwun atau memohon restu kepada umat dan dewa di kelenteng.

Tradisi Ketuk Pintu ini dilakukan penyelenggara perayaan Tahun Baru Imlek atau dikenal dengan acara Pasar Semawis Semarang (PIS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com