Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Air Terjun 6 Tingkat di Yogyakarta, Bangunan Grojogan Watu Purbo Ada Sejak 1975

Kompas.com - 28/01/2020, 08:05 WIB
Yuharrani Aisyah,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu ini viral penampakan air terjun bertingkat di Yogyakarta. Rupanya itulah Grojogan Watu Purbo yang punya 6 tingkatan.

Bangunan dasar air terjun ini sudah ada semenjak tahun 1975, sedangkan mulai dikelola menjadi tempat wisata sejak tahun 2017 oleh Pokdarwis Bangunrejo.

Baca juga: Saat di Yogya, Ini 4 Destinasi Wisata Alam yang Bisa Dikunjungi

“Asal muasal Grojogan Watu Purbo pada tahun 1975 adanya proyek Merapi membangun sabo (dam) untuk menahan aliran bila terjadi erupsi. Bangunan dibuat 6 trap (tingkat),” jelas Sarjono selaku Ketua Pokdarwis Bangunrejo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/01/2020).

Kilas balik Grojogan Watu Purbo

Grojogan Watu Purbo Dipenuhi Batu-batu BesarSHUTTERSTOCK Grojogan Watu Purbo Dipenuhi Batu-batu Besar
Nama Grojogan Watu Purbo muncul setelah Pokdarwis Bangunrejo melihat potensi wisata di sini.

Dari awal tempat ini sudah grojogan (air terjun), dilengkapi dengan batu-batu besar di sisi kanan kiri.

Tidak diketahui secara pasti dari mana datangnya maupun umur batu tua (batu purba) tersebut. Inilah asal pemberian nama Grojogan Watu Purbo.

Sumber aliran Grojogan Watu Purbo ini berasal dari Sungai Krasak dan Sungai Bebeng.

Saat musim hujan debit air lumayan besar, tetapi berkurang sekitar 60 persen ketika kemarau panjang.

Oleh karena itu, dapat dikatakan waktu terbaik untuk berkunjung ke Grojogan Watu Purbo selagi musim hujan. Namun, sebaiknya hindari ketika curah hujan terlalu lebat.

Spot instagramable

Pelancong Berburu Spot Foto InstagramableSHUTTERSTOCK Pelancong Berburu Spot Foto Instagramable
Grojogan Watu Purbo dengan 6 tingkat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong.

Semenjak viral sekitar November atau Desember 2019, air terjun ini semakin eksis. Foto Grojogan Watu Purbo wira-wiri di media Instagram.

Kamu dapat mengeksplorasi setiap sudut air terjun baru di Yogyakarta ini.

Baca juga: Jogja Juga Punya Air Terjun Tepi Laut!

Menelusuri setiap tingkatan, duduk di batu besar, maupun menyaksikan guyuran air dari jembatan dan pinggir kolam air.

Kalau ingin berenang, kamu bisa langsung menuju ke lokasi grojogannya.

Ada pula taman bunga instagramable di sebelah timur Grojogan Watu Purbo. Kamu juga bisa berswafoto di sini.

Gazebo dan pendopo di Grojogan Watu Purbo

Beragam Aktivitas Pelancong di Air Terjun yang ViralSHUTTERSTOCK Beragam Aktivitas Pelancong di Air Terjun yang Viral
Air terjun di Yogyakarta yang viral ini sedang dalam tahap pengembangan. Sejauh ini fasilitas yang sudah tersedia ada dua toilet, dua gazebo, dan pendopo.

Walaupun sarana belum siap sepenuhnya, air terjun ini menjadi tujuan beragam aktivitas oleh pelancong.

Lokasi singgah para pesepeda, berenang, berswafoto, dan seni menyusun batu. Tak heran bila di beberapa titik tingkatan ada batu tersusun rapi ke atas.

Akses menuju air terjun viral

Menikmati Air Terjun dari JembatanSHUTTERSTOCK Menikmati Air Terjun dari Jembatan
Grojogan Watu Purbo berlokasi di Dukuh Bangunrejo, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Oleh karena itu, tempat wisata ini juga disebut Grojogan Watu Purbo Bangunrejo.

Kamu dapat mengakses tempat ini dari Jalan Magelang, di lampu merah Tempel belok ke utara.

Lalu masuk Gapura Desa Merdikorejo, dari situ kamu akan menemukan rambu petunjuk menuju Grojogan Watu Purbo.

Dari situ, pelancong harus menempuh sekitar 700 meter menuju air terjun. Jalanan ini belum diaspal.

Grojogan Watu Purbo buka setiap hari pukul 06.00-18.00 WIB.

Tidak dikenakan tiket masuk, hanya biaya parkir kendaraan. Sepeda Rp 2.000-an, motor Rp 5.000-an, mobil Rp 10.000-an, dan bus Rp 20.000-an.

Lokasi parkir ada di sebelah timur Grojogan Watu Purbo yang nantinya juga akan dijadikan zona camping ground seluas kira-kira 4.000 meter persegi.

Dari situ cukup jalan kaki sekitar 50 meter untuk sampai di posisi air terjun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com