Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2020, 18:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona yang telah memakan korban meninggal sebanyak 1.110 orang pada Rabu (12/2/2020) memiliki dampak terhadap pariwisata Indonesia.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Devisa Pariwisata Indonesia Dapat Berkurang Rp 40 Triliun

Meski begitu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, beberapa kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya akan tetap berjalan tanpa hambatan.

“Sesuai dengan arahan ak Menteri, kami akan memastikan calender of events akan terus berjalan. Khususnya yang berskala internasional yang mengundang media asing untuk melihat kondisi Indonesia sekarang ini aman dan dapat dikunjungi,” tutur Angela saat ditemui Kompas.com di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Angela juga menuturkan bahwa saat ini Kemenparekraf sedang menyiapkan beberapa usulan insentif untuk industri pariwisata. Selain itu, perjalanan domestik akan semakin didorong.

Sebab, di tahun 2018, sebanyak 303 juta perjalanan telah dilakukan oleh para pelancong domestik.

Melihat angka tersebut, Angela berharap di tahun 2020 mereka dapat mendorong angka tersebut dalam membantu industri pariwisata Indonesia.

Baca juga: Kuliner dan Wisman Eropa Bisa Selamatkan Pariwisata Indonesia karena Virus Corona?

“Semua yang sudah kami canangkan dan rencanakan akan terus berjalan untuk menunjukkan confidence kami terhadap pariwisata Indonesia. Tentunya pengembangan ini adalah pengembangan yang bertanggungjawab, supaya pengembangan pariwisata terus berkelanjutan,” tutur Angela.

Terkait pengembangan, beberapa di antaranya adalah pengembangan infrastruktur, jaringan, konektivitas, Sumber Daya Manusia (SDM), mitigasi bencana, ekonomi kreatif, dan seluruh sarana prasarana.

Pengembangan yang dilakukan oleh industri pariwisata Indonesia, menurut Angela, tidak akan pernah berhenti. Sebab, pengembangan merupakan tanggung jawab dari Kemenparekraf.

“Ini semua (pengembangan pariwisata Indonesia) dapat terjadi apabila ada dukungan dari masyarakat Indonesia,” kata Angela.

Wabah virus corona merupakan kondisi yang dianggap sebagai tantangan untuk industri pariwisata. Tidak hanya di Indonesia, namun industri pariwisata secara global.

Wabah tersebut memengaruhi beberapa keputusan wisatawan untuk melakukan perjalanan. Tidak hanya ke Indonesia namun juga ke luar negeri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Travel Update
Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Jalan Jalan
Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary
Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Jalan Jalan
Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Travel Update
6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Travel Update
Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Travel Tips
7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

Travel Tips
5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Jalan Jalan
Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Travel Tips
Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Travel Update
Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com