Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Virus Corona, Hilton Tutup 150 Hotel di China

Kompas.com - 14/02/2020, 15:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona berdampak pada industri pariwisata di China. Hilton, misalnya, menutup 150 hotel atau sebanyak 33.000 kamar hotel di China untuk sementara waktu.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, penutupan tersebut dilakukan hingga virus corona mulai reda.

Baca juga: Langkah Pemerintah Isi Slot Penerbangan Kosong karena Wabah Virus Corona

"Hilton untuk sementara waktu telah menutup 150 hotel di China berdasarkan arahan dari wewenang lokal. Beberapa hotel tersebut masih memiliki tamu dan ahli medis. Namun, mereka tidak menerima pemesanan terbaru untuk saat ini," tutur Vice President of Corporate Communications Hilton Nigel Glennie melalui e-mail kepada Business Insider, Jumat (14/2/2020).

"Kami akan membuka kembali hotel-hotel tersebut secepatnya setelah wewenang lokal mengonfirmasi waktu yang tepat," tambah Glennie.

Glennie mengatakan, Hilton memiliki empat hotel di Wuhan, sebanyak 225 di beberapa wilayah di China, serta 6.110 di jaringan globalnya di 119 negara dan wilayah.

Baca juga: Kapal Pesiar Dikarantina karena Virus Corona, Penumpang Diberi Makanan Lezat

Dalam konferensi dengan para investor, Nassetta mengatakan, China mewakili 2,7 persen EBITDA Hilton. EBITDA adalah singkatan dari Earnings Before Interest (pendapatan sebelum bunga), Taxes (pajak), Depreciation (depresiasi), dan Amortization (amortisasi).

Nassetta memperkirakan, dampak virus corona dan waktu pemulihan berlangsung antara enam hingga 12 bulan, maka virus akan memberi dampak pada pendapatan Hilton pada tahun 2020 sebesar 25 juta–50 juta dollar AS atau setara dengan Rp 342 miliar–Rp 684 miliar.

Media pemberitaan Skift mengatakan, pengumuman dari Nassetta membuat Hilton menjadi jaringan hotel besar pertama yang mengumumkan estimasi dampak finansial akibat virus corona terhadap pendapatannya.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Travel Agent Tawarkan Rute Domestik untuk Alternatif Refund

Pada 30 Januari 2020, World Health Organization (WHO) mendeklarasi virus corona sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian skala internasional.

Hingga saat ini, terdapat setidaknya lebih dari 45.000 orang di seluruh dunia terinfeksi dan lebih dari 1.100 orang meninggal akibat virus tersebut.

Menurut Wall Street Journal, virus corona diprediksi memiliki dampak hingga miliaran dollar AS pada industri perjalanan AS. Berdasarkan ekonom perjalanan, industri perhotelan dapat kehilangan 4,6 juta orang yang menginap semalam pada tahun 2020 akibat wabah tersebut.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Devisa Pariwisata Indonesia Dapat Berkurang Rp 40 Triliun

Secara total, industri perhotelan dapat kehilangan setidaknya 5,8 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 79 triliun. Hilton bergabung dalam daftar hotel-hotel yang menutup cabang dan melakukan revisi kebijakan terhadap pemesanan di China.

Kepada Skift, Senin (10/2/2020), CEO Best Western David Kong mengatakan, perusahaannya juga harus menutup banyak cabang di China. Menurut Hotel News, hotel-hotel seperti Hyatt, Marriott, IHG, dan Wyndham juga telah mencabut biaya perubahan dan pembatalan di area yang terkena dampak virus corona.

Bahkan, Airbnb juga memberlakukan kebijakan keadaan khusus bagi para tamu yang berada di area yang terkena dampak virus corona untuk membatalkan pemesanan tanpa kena biaya.

Baca juga: Virus Corona, Jumlah Wisatawan Outbound Diprediksi Turun 80 Persen

Tidak hanya industri penginapan yang telah mengambil tindakan, lebih dari 73 maskapai seperti American Airlines dan United Airlines dan beberapa kapal pesiar membatasi perjalanan dari dan ke China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com