Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digempur Isu Corona, Kenapa Promosi Wisata Domestik Tetap Perlu Berjalan?

Kompas.com - 06/03/2020, 08:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Promosi wisata domestik harus tetap dilakukan di tengah isu virus corona saat ini. Hal tersebut dianggap bagian dari upaya pemulihan.

Wakil Ketua Umum 1 Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Budijanto Ardiansyah, menegaskan promosi pariwisata tidak boleh dihentikan.

Apalagi, jika ingin mendongkrak kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke destinasi wisata seluruh Indonesia.

"Jadi jangan hilang kegiatan promosinya, karena masa-masa seperti inilah yang harus tetap melakukan promosi. Travel fair (juga) boleh saja tetap diadakan," kata Budijanto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Travel Agent Sebut Tidak Mudah Incar Wisnus untuk Solusi Wabah Corona

Selain promosi, ia menambahkan, beberapa hal dapat dilakukan agar wisata domestik terus berjalan, seperti terobosan baru dari setiap daerah.

Khusus terobosan baru, langkah ini dinilai perlu, sehingga tidak bergantung pada festival semata untuk mengundang wisatawan berkunjung.

"Misal, setiap daerah membuat gebrakan dengan menonjolkan tempat wisata baru," kata Budijanto.

Sementara itu, menurut Ketua ICCA Indonesia Raty Ning, masyarakat Indonesia juga harus diyakinkan jika penanganan virus corona berjalan dengan baik hingga saat ini.

Baca juga: Indonesia Tunda Promosi Pariwisata di Negara Terdampak Corona

 Tidak bisa memaksa

Pariwisata BaliKompas.com/Sastri Pariwisata Bali
Kendati berbagai promosi tetap dilakukan, Budijanto mengingatkan, masyarakat tidak bisa dipaksa untuk berkunjung dalam waktu dekat.

"Lebih baik konsentrasi (mulai) pada akhir tahun atau kuartal tiga. Kita harapkan saat itu virus corona sudah mulai teratasi. Saat itulah kita bisa berjualan dengan baik," kata Budijanto.

"Jadi promosi yang dilakukan atau atraksi wisata yang ditawarkan itu untuk nanti, bukan saat ini," lanjutnya.

Baca juga: Pertunjukan Music Special Symphony of the Sea Ancol Ditunda karena Virus Corona

Oleh karena itu, ia berharap promosi yang diberikan tidak hanya bisa digunakan dalam waktu dekat, namun dalam jangka waktu lama.

Dengan begitu, orang yang membeli tidak harus pergi berlibur saat ini, melainkan saat virus corona Indonesia dituntaskan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, selain promosi harga hotel, perlu juga pemberian insentif untuk pelaku industri dari pemerintah.

Ia berharap, rencana pemberian insentif pemerintah kepada hotel dan restoran dengan penghilangan pajak daerah sebesar 10 persen tidak hanya diberikan kepada 10 destinasi.

Baca juga: Antisipasi Corona, Tersedia Hand Sanitizer di Seluruh Stasiun KA Bandara

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Astindo Pauline Suharno sepakat promosi wisata domestik tetap harus dilakukan. Namun, ia tidak menampik minat beli masyarakat Indonesia yang turun.

"Terlebih, sebentar lagi puasa. Orang cenderung lebih konsumtif. Dengan ekonomi tidak menentu dalam waktu tidak menentu, mereka akan lebih hati-hati dalam melakukan pengeluaran," kata Pauline.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com