Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terkena Corona saat Liburan, Siapa yang Bayar Biaya Karantina?

Kompas.com - 08/03/2020, 15:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber Time


JAKARTA, KOMPAS.com - Bepergian di tengah wabah virus corona (Covid-19) harus siap dengan segala kemungkinan, termasuk karantina di negara tujuan.

Kemungkinan karantina tersebut adalah hal serius dan harus diperhatikan para wisatawan, sebab bisa terjadi kapan pun.

Misalnya, sekitar 1.000 orang dikarantina di sebuah hotel di Kepulauan Canary Spanyol setelah para tamu yang menginap di sana dinyatakan positif corona.

Kemudian penumpang beberapa kapal pesiar terjebak karantina corona. Bahkan, aktor Tom Cruise terpaksa diasingkan di sebuah hotel Italia karena wabah virus sampai di sana.

Baca juga: Demi Pertahankan Rute, Maskapai Terbangkan Pesawat Kosong di Tengah Ketakutan Wabah Corona

Namun, ada salah satu pertanyaan yang mengganjal. Jika memang terjadi karantina, siapa yang bakal menanggung biayanya?

Dilansir TIME, perwakilan Departemen Luar Negeri AS menginformasikan, ada beberapa kasus tentang pembiayaan karantina yang bisa dilakukan seorang diri atau ditanggung pihak terkait.

"Dalam kasus beberapa kapal pesiar di Asia Timur yang menjalani karantina, jalur pelayaran sendiri menanggung biaya akomodasi," katanya.

"Dalam kebanyakan kasus lain, wisatawan individu bertanggung jawab untuk mengelola karantina sendiri," lanjutnya, seperti dikutip TIME, Jumat (6/3/2020).

Baca juga: Maladewa Konfirmasi Dua Kasus Corona Pertama, Dua Pulau Ditutup

Seorang jurnalis lepas Australia, Sophie Smith, misalnya. Ia melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab untuk meliput balap sepeda profesional.

Namun, ia justru berakhir dikarantina di kamar hotel Abu Dhabi selama berhari-hari. Hal ini lantaran ada kemungkinan ia terpapar virus di acara tersebut.

Usai menjalani tes, Sophie dinyatakan negatif virus corona dan diperbolehkan pulang. Smith menceritakan bagaimana gambaran situasi dan kondisi ketika ia dikarantina.

"Tidak ada komunikasi, tidak ada yang punya informasi. Ini nyata. Kamu benar-benar sendirian di kamar hotel kecil," katanya.

Baca juga: Industri Hotel di Bali Babak Belur gara-gara Corona, Seberapa Parah?

Ia juga mengaku tidak mengerti siapa yang membayar waktu dan makanan ekstra di hotel atau untuk penerbangan pulang yang telah dipesan ulang.

Namun satu hal yang dia ketahui, bukan dirinya yang membayar itu semua.

Sementara itu, Hotel Kepulauan Canary Spanyol sebagai tempat karantina juga dikabarkan tidak memungut biaya tamu.

Salah seorang warga Berlin yang orang tuanya dikarantina di hotel itu, Lilia Kovka, mengatakan, mereka belum dimintai bayaran apa pun.

"Tidak ada yang tahu pada saat ini siapa yang akan membayar. Pemerintah Jerman dan Spanyol perlu membayar dan menyediakan penerbangan kembali. Kami semua akan protes jika tidak," ujarnya.

Lebih lanjut, kabar diperoleh Guardian yang mengatakan perwakilan hotel menulis sepucuk surat kepada para tamu bahwa hotel menyediakan apa pun yang diperlukan para tamu.

"Kami menyediakan pelanggan dan staf hotel semua perawatan dan perhatian yang diperlukan, sehingga meskipun ada ketidaknyamanan karena situasi ini, mereka dirawat dengan cara sebaik mungkin," tulis perwakilan hotel.

Baca juga: Ada Empon-empon Corona di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Seperti Apa?

Sementara itu, Airbnb menginformasikan dalam situsnya, para pelancong yang berencana mengunjungi daerah terdampak seperti China dan Korea Selatan dapat membatalkan perjalanan secara gratis.

Departemen Luar Negeri AS merekomendasikan agar masyarakat atau wisatawan memantau pedoman perjalanannya serta negara mana saja yang diperbolehkan dikunjungi atau tidak.

Pihaknya menyarankan agar wisatawan membuat asuransi perjalanan, sehingga terlindungi dari biaya tak terduga.

Baca juga: Tak Hanya Sebaru, Pulau-pulau Ini Juga Pernah Jadi Lokasi Karantina

Menanggapi hal ini, juru bicara perusahaan perlindungan perjalanan Insure MyTrip, Julie Loffredi mengatakan beberapa perusahaan asuransi perjalanan meliput situasi karantina.

Kendati demikian, mereka mencatat masih adanya ambiguitas. Hal tersebut berkaitan dengan apakah karantina dipesan oleh dokter, atau apakah seluruh kapal dan hotel, atau individu.

Sementara itu, The New York Times melaporkan, seorang lelaki asal Pennsylvania beserta putri balitanya yang tinggal di China diisolasi dalam rumah sakit anak California setelah keduanya dievakuasi dari Wuhan.

Baca juga: Selesai Karantina, Berikut Kronologi Kasus Corona di Diamond Princess

Mereka kemudian mendapat tagihan medis hampir 4.000 dollar AS untuk masa tinggal wajib serta untuk layanan seperti transportasi ambulans dan pemindaian radiologi.

New York Times telah menghubungi pihak rumah sakit dan mereka mengatakan adanya kesalahan dari tagihan tersebut.

Ada ketentuan hukum yang memberi wewenang kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat untuk membayar biaya medis terkait karantina, setelah pembayar seperti perusahaan asuransi, pengusaha dan pemerintah telah berkontribusi.

Namun, pihaknya tidak menanggapi pertanyaan tentang kontribusi keuangan ketika ditanya New York Times.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com