Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Antar Makanan Bisa Bantu Hotel dan Restoran saat Wabah Corona?

Kompas.com - 10/04/2020, 07:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi wabah virus corona (Covid-19) berdampak pada banyak industri, tidak terkecuali restoran.

Banyak restoran harus meutup layanan makanan di tempat karena menaati imbauan agar masyarakat tetap di rumah.

Baca juga: 16 Restoran, Kedai, dan Hotel Layani Pesan Antar Makanan Khas Indonesia di Jakarta

Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, ada sisi positif dalam kondisi saat ini, yakni permintaan tinggi untuk pemesanan makanan dan minuman. 

"Dengan ada work from home (kerja dari rumah) dan study from home (kerja dari rumah), maka makanan paling pertama dicari," ujar Dede saat diskusi Strategic Management in Uncertainty Facing Covid-19, Kamis (9/4/2020).

"Kalau dilihat dari paparan Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), justru industri makanan dan minuman, ini merupakan kebutuhan primer masyarakat saat ini melalui jasa pesan dan antar," lanjutnya.

Baca juga: 5 Tempat Pesan Antar Makanan dan Minuman Sehat di Jakarta, dari Salad sampai Jamu

Situasi ini, menurut Dede, merupakan sebuah peluang untuk mengubah dari konsep restoran dine-in, menjadi online. Konsep ini bisa ditiru oleh semua restoran, baik di dalam atau luar hotel.

"Kalau di kami, di sektor industri kreatif. Artinya, mendorong orang untuk kreatif menjual produk (salah satunya makanan dan minuman) yang bisa dijual secara online," kata Dede.

Baca juga: 15 Tempat Makan Jakarta yang Layani Pesan Antar Makanan, Ada Sei Sampai Nasi Liwet

 

Ilustrasi sajian di Santan Resto Bandung. DOK. INSTAGRAM @SANTANRESTOBANDUNG Ilustrasi sajian di Santan Resto Bandung.
Lantas, apakah layanan pesan antar makanan dan minuman ini benar-benar menjanjikan dan bisa berdampak?

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, konsep layanan pesan antar makanan dari hotel berdampak kecil. 

Adapun restoran yang memiliki kenaikan pesanan adalah tempat yang aktif promosikan diri dan dikenal. 

Baca juga: Layanan Pesan Antar Makanan di Jakarta, dari Bunga Rampai, Waroeng Kita, sampai Kembang Goela

Ia mengambil contoh di Amerika Serikat, yang saat ini sangat menikmati adalah restoran pizza dan fast-food. Hal ini karena masyarakat sudah mengetahui di mana mencari makanan cepat saji.

"Tetapi kalau (restoran) yang lain-lain, dampaknya relatif kecil. Kecuali mereka sudah dikenal dan promosi," kata Hariyadi.

Restoran-restoran yang sudah dikenal umumnya lebih dulu menggunakan aplikasi pesan antar yang sudah kawakan atau umum. Tetapi, kalau aplikasi baru, maka akan sulit dikenal.

"Jadi, kalau layanan pesan antar makanan naik, betul naik, tapi kebanyakan dinikmati pemain yang sudah dikenal," katanya.

Baca juga: Intiwhiz Hospitality Management Luncurkan Paket Kerja dari Hotel dan Pesan Antar Makanan

Namun, apakah ada kenaikan signifikan bagi restoran yang sudah dikenal terkait pemesanan online?

Menurut Hariyadi, restoran pizza yang menjadi salah satu anggota PHRI bercerita, kenaikannya tidak lah signifikan. Hal ini juga terjadi bagi restoran yang punya delivery dan offline.

"Kalau digabungkan, jumlahnya penurunannya sangat besar. Jadi, yang mau saya sampaikan di sini, kalau pun delivery online seolah-olah naik, tapi tidak banyak dinikmati, kecuali yang sudah aktif dan banyak pelanggan," kata Hariyadi.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com