Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pandemi Corona, Pendaki Gunung Diusulkan Pakai Jasa Pemandu

Kompas.com - 13/05/2020, 09:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) menyusun ulang prosedur pendakian, salah satunya jasa pemandu gunung untuk pendaki.

Dalam penyusunan ulang yang akan dijadikan usulan tersebut mengatur, setiap pendaki wajib menggunakan jasa pemandu gunung.

"Wajib, karena pemandu juga merupakan salah satu yang dapat memperketat protokoler Covid-19 di wisata gunung," kata Sekretaris Jenderal APGI, Rahman Mukhlis dalam sesi #TravelTalk di Live Instagram @kompas.travel, Senin (11/5/2020).

Baca juga: Prosedur Naik Gunung Akan Ketat Setelah Pandemi Corona, Seperti Apa?

Ia melanjutkan, usulan tersebut sudah pernah dibahas tahun lalu oleh APGI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan stakeholders.

Mereka juga telah membuat Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang pendakian gunung, salah satunya penggunaan pemandu gunung.

Baca juga: 3 Persiapan untuk Mendaki Gunung Setelah Pandemi Corona

Rahman menambahkan, SNI tersebut sudah keluar dan dalam satu tahun ini masih dalam tahap percobaan.

"Terlebih bagi pendaki pemula, mereka wajib pakai pemandu, karena nantinya akan banyak manfaatnya. Selain bisa jadi teman ngobrol, juga banyak ilmu yang didapat," ujarnya.

Pendaki berfoto di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki berfoto di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Berapa Tarif Pemandu Gunung di Indonesia?

Para pendaki disarankan bahkan diwajibkan menggunakan jasa pemandu gunung saat mendaki. Lantas, berapa standar tarif jasa pemandu gunung di Indonesia?

Rahman menjelaskan, belum ada standar khusus berapa tarif pemandu gunung di Indonesia.

Namun, para pendaki bisa menggunakan jasa tersebut melalui paket wisata yang disediakan tur operator wisata gunung.

Lanjutnya, tahun ini APGI sudah menyusun assesment dari penentuan standar atau upah minimum profesi pemandu gunung.

"Kita sudah himpun datanya tapi belum keluar kebijakan, tapi rata-rata minimalnya Rp 500.000 per hari, dan itu khususnya di Jawa," jelas Rahman.

Adapun pemandu gunung biasanya akan memandu untuk satu kelompok berisi idealnya lima orang.

Pendaki mengabadikan momen lewat kamera saat berada di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki mengabadikan momen lewat kamera saat berada di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Jadi kalau sudah lebih dari lima orang itu biasanya bawa dua pemandu," tambahnya.

Selain wajib menggunakan jasa pemandu gunung saat pendakian, APGI juga telah mengusulkan prosedur baru pendakian.

Adapun prosedur tersebut, seperti surat kesehatan bebas Covid-19, memakai masker, membawa hand sanitizer, hingga pengadaan dokter di pintu pendakian.

Baca juga: Sekjen APGI: Pendaki Pemula Wajib Menggunakan Pemandu Gunung Bersertifikasi Resmi

Kendati demikian, APGI mengaku tak bisa sendirian dalam mewujudkan protokoler kesehatan Covid-19 di wisata gunung setelah pandemi.

Mereka butuh kerjasama dari kementerian atau lembaga lainnya seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian LHK.

Rahman berharap, beberapa usulan prosedur baru pendakian gunung tersebut dapat di-publish ke masyarakat di awal Juni nanti. Kemudian didukung oleh bantuan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com