Wabah munculkan teknologi baru dalam pariwisata medis
Teymouri juga menggarisbawahi pariwisata medis Iran, juga disebut perjalanan medis, sebagai salah satu pilar industri perjalanan yang berkembang pesat.
Pariwisata medis merujuk pada perjalanan yang dilakukan oleh orang-orang untuk mendapatkan perawatan medis.
Teymouri mencatat, sebelum wabah merebak, pariwisata medis didirikan untuk menjadi industri yang berkembang di sana.
Kendati demikian, sama seperti negara lain, industri terdampak sangat parah oleh pandemi virus corona.
“Melihat sisi baiknya, harus dikatakan bahwa akibat penyakit ini, banyak sekali teknologi dan layanan baru yang telah ditambahkan dalam kapasitas medis Iran yang sudah signifikan,” ujar Teymouri.
Baca juga: Itinerary Wisata Iran, Berkunjung ke Masjid Biru hingga Kota Tua Persepolis
Banyak ahli domestik mengatakan bahwa pariwisata medis di Iran membuahkan hasil yang saling menguntungkan.
Sebab, Iran memberi manfaat besar bagi pencari perawatan kesehatan internasional. Mereka juga menawarkan perawatan terjangkau yang berkualitas.
Berdasarkan statistik resmi, sebanyak 1,2 miliar dolar AS dihasilkan oleh pariwisata medis di Iran. Angka tersebut setara dengan Rp 17 triliun.
Iran menampung pasien dari negara-negara pesisir Teluk Persia, Irak, Suriah, serta ekspatriat Iran yang tinggal di Kanada dan Jerman.
Beberapa ahli memperkirakan Iran untuk mencapai ledakan pariwisata usai virus corona ditahan.
Mereka percaya, dampaknya akan bersifat sementara dan berjangka pendek bagi negara yang menduduki peringkat ketiga pada 2019 dalam destinasi pariwisata dengan pertumbuhan tercepat.
Baca juga: Berapa Harga Paket Wisata ke Iran?