Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Protokol New Normal, Pariwisata Iran Diprediksi Cepat Pulih

Kompas.com - 21/05/2020, 09:19 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber ,Tehran Times

KOMPAS.com – Wakil Menteri Pariwisata Iran, Vali Teymouri, menuturkan, industri pariwisata mereka akan bangkit lebih cepat dari yang diperkirakan.

Menurutnya, mengutip Tehran Times, Senin (18/5/2020), hal ini disebabkan karena langkah yang telah diambil untuk menangani penyebaran virus corona di destinasi wisata, hotel, tempat pemberhentian (stopover), dan semua pusat yang berafiliasi dengan Kementerian Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan.

“Sebagai tanggapan kepada pandemi, kementerian pariwisata bekerjasama dengan kementerian kesehatan,” kata Teymouri, seperti dikutip dari Tehran Times.

“Kami telah mengembangkan protokol yang terdiri dari pedoman praktikal dan instruksi untuk meningkatkan standar kesehatan di hotel, rumah singgah, unit akomodasi ramah lingkungan (eco-lodge), destinasi wisata, fasilitas transportasi, pusat rekreasi, dan restoran,” imbuhnya.

Protokol new normal pariwisata tersebut dinamai The Smart Travel Protocol (Travel + Health), dan telah disambut secara meluas oleh agen perjalanan dan pemangku kepentingan pariwisata.

Baca juga: Kementerian Pariwisata Iran Terbitkan Protokol New Normal Pariwisata

Sebab, jelas Teymouri, protokol dinilai sangat efektif untuk membangkitkan dan menstimulasi pariwisata domestik.

“Berdasarkan kepatuhan terhadap standar kesehatan dan kualitas layanan, sejumlah besar pusat akomodasi dan hotel di Iran sudah buka dan siap untuk memberi pelayanan bahkan selama hari-hari puncak wabah,” tutur Teymouri.

Ilustrasi Iran - Golestan Palace.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Iran - Golestan Palace.

Sistem kesehatan Iran membuat kedatangan turis asing bisa diprediksi

Merujuk pada kedatangan wisatawan asing, Teymouri mengatakan, pariwisata internasional bisa pulih dengan cepat karena sebagian besar industri tersebut bergantung pada calon wisatawan dan peziarah dari negara-negara tetangga.

Kebijakan industri pariwisata Iran selama dua tahun belakangan berfokus pada pasar pariwisata di negara tetangga.

Teymouri menuturkan, kemungkinan untuk memulihkan dan menghidupkan kembali pariwisata internasional dalam waktu sesingkat mungkin dapat diprediksi.

Dia juga mengapresiasi sistem kesehatan Iran dan langkah-langkah untuk menahan virus corona.

“Iran merupakan salah satu negara pertama yang terkena wabah virus corona. Namun karena aksi cepat dan tanggap dari sistem kesehatan, angka infeksi dan kematian lebih sedikit dari negara lain yang terkena wabah setelah kami,” tutur Teymouri.

“Iran berhutang pada tenaga kesehatan untuk keberhasilan ini, mulai dari pekerja layanan darurat hingga spesialis,yang telah bekerja keras tanpa istirahat untuk memastikan para pasien mendapatkan perawatan yang dibutuhkan,” lanjutnya.

Baca juga: Menengok Masjid Shah Cheragh di Iran yang Jadi Tempat Produksi Masker Virus Corona

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com