Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Turis Belanja Kerajinan, NTT Perlu Punya Pusat Oleh-oleh

Kompas.com - 15/06/2020, 12:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur mengusulkan beberapa hal untuk menyambut wisatawan saat pariwisata NTT dibuka kembali.

Salah satu usulan yang diutarakan oleh Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat yaitu perlu adanya satu toko pusat oleh-oleh yang menyediakan semua produk kerajinan dari NTT atau sistem one stop shopping.

Hal ini, menurutnya, akan berguna bagi wisatawan yang ingin membeli kerajinan dari NTT tetapi tak sempat bepergian ke setiap daerah di sana.

"Kami perlu, produk kerajinan dari semua daerah di NTT untuk ada satu tempat belanja bagi wisatawan," kata Julie dalam webinar ASITA bertajuk New Normal dan Kesiapan Provinsi Nusa Tenggara Timur Menyambut Wisatawan", Rabu (10/6/2020).

"Karena mungkin wisatawan itu hanya datang ke satu daerah saja, belum sempat ke tempat (kabupaten NTT) lainnya. Nah, dari situ dia bisa beli semua produk kerajinan dari seluruh NTT," lanjutnya.

Baca juga: Labuan Bajo Jadi Pilot Project Pemulihan Pariwisata NTT

Julie mengakui Dekranasda NTT telah memiliki kantor yang pada lantai satu dimanfaatkan sebagai toko oleh-oleh kerajinan khas NTT.

Julie juga mengatakan, semua produk kerajinan tersebut dibeli Dekranasda dari para pelaku UMKM NTT.

"Kami di Dekranasda enggak ada yang namanya konsinyasi. Kami semua beli dengan cash and caring. Barang ada, kami transfer. Kami kerja sama dengan UMKM yang mana syaratnya harus terdaftar di Dinas Koperasi, agar bisa terpantau apakah sudah ada izin dan lainnya," jelasnya.

Ia menuturkan hal ini juga sebagai langkah membantu sektor UMKM pariwisata NTT. Julie mengatakan perlu adanya kerja sama dengan lintas sektor.

Kain tenun Nusa Tenggara Timur.KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kain tenun Nusa Tenggara Timur.

Ia mencontohkan misalnya satu tempat di NTT ingin memanfaatkan jagung sebagai usaha makanan, yaitu membuat keripik jagung.

Baca juga: Buka Pariwisata, NTT Bakal Ramai Wisatawan Nusantara

"Tapi di daerah tersebut enggak punya listrik dan air. Kan enggak mungkin saya jalan sendiri, harus lintas sektor untuk mendukung fasilitas yang lainnya," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTT Wayan Darmawa yang turut hadir dalam webinar, membenarkan adanya program Gubernur NTT tersebut.

Wayan mengatakan, pariwisata NTT sudah diberikan anugerah menjadi salah satu daerah kepulauan dengan destinasi pariwisata kelas dunia terbanyak secara nasional.

"Ini destinasi kelas dunia terbanyak di Indonesia. Mudah-mudahan kita juga bisa jadi nomor satu juga untuk kunjungan wisatawan ketika sudah dibuka nanti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com