Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unduh Aplikasi Banyuwangi Tourism, Panduan Wisata Banyuwangi Saat New Normal

Kompas.com - 25/06/2020, 20:32 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi berupa Banyuwangi Tourism merupakan komitmen pihaknya dalam melayani para pelaku pariwisata dan wisatawan di masa normal baru pandemi Covid-19.

"Kami ingin pelaku pariwisata dan wisatawan sama-sama senang dan tetap sehat dalam menjalankan aktivitasnya di Banyuwangi," kata Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (24/6/2020) seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: 10 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Perlu Dikunjungi Saat New Normal

Ia menegaskan bahwa lewat instrumen teknologi informasi itu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mematangkan skenario normal baru pariwisata sekaligus mendukung penerapan protokol kesehatan di bidang pariwisata.

Kabupaten yang sukses menggaet penghargaan inovasi kebijakan publik dan tata kelola pariwisata dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) itu, telah menyiapkan sejumlah skenario menyambut era normal baru pariwisata, salah satunya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Banyuwangi harus membeli tiket secara daring lewat aplikasi.

"Nanti semua beli dan bayar tiket lewat online. Di aplikasi itu ada pilihan jam berkunjung, misalnya mau ke obyek wisata A silakan pilih pagi, siang atau sore. Setiap waktu ada kapasitasnya, diatur kuotanya untuk menjaga jarak, dan kalau di destinasi A sudah terdaftar 100 wisatawan untuk hari Minggu jam 07:00-10:00 WIB misalnya, kalau ada orang ke-101 mau pesan tiket, otomatis tertolak," ujarnya.

Barisan patung penari Gandrung di Taman Gandrung Terakotadok. kemenpar Barisan patung penari Gandrung di Taman Gandrung Terakota

Kapasitas dikurangi

Menurut dia, kapasitas pengunjung di setiap obyek wisata di Banyuwangi akan dikurangi dibanding masa sebelum pandemi Covid-19.

"Kalau dulu sebelum pandemi, misalnya sehari menampung seribu wisatawan, sekarang harus dikurangi setengahnya, itu pun harus diatur jam-jamnya di aplikasi," katanya.

Saat ini, lanjut Anas, Pemkab Banyuwangi juga terus melakukan sertifikasi protokol Covid-19 di semua hotel, homestay, obyek wisata, kafe, restoran, hingga sentra kuliner rakyat. Pelaku usaha yang telah lolos uji protokol kesehatan akan mendapat sertifikat normal baru.

Baca juga: Siap-siap Buka, Banyuwangi Simulasi New Normal di 10 Tempat Wisata

"Demikian pula pemandu wisata ada uji kompetensi protokol kesehatan, karena ke depan SDM pariwisata bukan hanya harus ramah dan kompeten, tapi juga bergaya hidup sehat dan memahami protokol A sampai Z agar semua tetap bersih, aman, sehat dan nyaman," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi MY Bramuda mengemukakan tidak hanya obyek wisata, atraksi wisata seni-budaya juga diatur sedemikian rupa menggunakan teknologi untuk mendukung protokol kesehatan.

Misalnya, lanjut dia, ada atraksi Tari Gandrung di Taman Gandrung Terakota, ketika kuota terpenuhi, wisatawan tak akan lagi bisa memesan tiket.

"Bahkan, agar lebih menarik, kami sedang mengatur seperti bioskop. Bisa juga pilih tempat melihat atraksinya, bisa di depan, agak ke atas sedikit, di belakang dan seterusnya. Itu semua pesan lewat online. Tapi tentu tidak semua atraksi bisa diatur seperti ini. Ini khusus untuk atraksi terjadwal dengan amfiteater yang representatif," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memberikan sertifikat normal baru untuk sejumlah obyekwisata, termasuk unsur pendukung, seperti hotel, homestay, kafe, restoran hingga warung rakyat, yang bisa diakses wisatawan dalam aplikasi "Banyuwangi Tourism", setelah objek-objek itu diverifikasi terkait dengan kepatuhan pada protokol kesehatan Covid-19. (Masuki M Astro/Triono Subagyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com