Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Goa Jomblang, Goa yang Dikunjungi Lee Seung Gi dan Jasper Liu di Twogether

Kompas.com - 01/07/2020, 12:30 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aktor sekaligus penyanyi Korea Selatan Lee Seung Gi bersama aktor Taiwan Jasper Liu mengunjungi Yogyakarta sebagai salah satu destinasi dalam variety show terbaru Netflix--Twogether.

Dalam acara ini, Lee Seung Gi dan Jasper Liu mengunjungi beberapa negara di Asia dalam misi menemukan fans mereka.

Yogyakarta jadi destinasi pertama dalam petualangan Seung Gi dan Jasper Liu. Salah satu tempat wisata yang mereka kunjungi adalah Goa Jomblang.

Goa ini terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Baca juga: Mengunjungi Hutan Purba di Dasar Goa Jomblang

Goa vertikal dengan kedalaman 60 meter ini bisa ditempuh dari pusat Kota Yogyakarta sejauh kurang lebih 50 km. Untuk ke sana, pengunjung harus melewati jalan bebatuan kurang lebih 500 meter.

Sesampainya di sana, pengunjung bisa beristirahat sejenak di sebuah rumah kecil. Seung Gi dan Jasper harus membayar tiket sebesar Rp 500.000 per orang untuk bisa memasuki kawasan goa ini.

Setelah membayar tiket, pengunjung akan mendapatkan penjelasan dari pemandu untuk kemudian dipersilakan memilih sepatu bot dan helm.

Untuk bisa memasuki kawasan goa vertikal, pengunjung diberikan peralatan single rope technique (SRT). Sejumlah penarik telah dipersiapkan pengelola untuk menahan wisatawan kala mereka menuruni goa.

 

Goa Jomblang di Kabupaten Gunungkidul, DIY.BARRY KUSUMA Goa Jomblang di Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Lee Seung Gi dan Jasper Liu terlihat takjub sambil berteriak untuk mengalahkan rasa takut mereka kala menuruni goa vertikal.

Goa Jomblang merupakan gua vertikal bertipe collapse doline. Goa ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu.

Runtuhan ini kemudian membentuk sinkhole atau sumuran yang adalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng.

Itulah yang membuat goa ini unik karena di dalamnya terdapat luas mulut goa sekitar 50 meter yang sering disebut dengan luweng Jomblang.

Baca juga: Mau Turun ke Goa Jomblang? Ini Dia Syaratnya...

Setelah menuruni tebing sedalam kurang lebih 60 meter ini, wisatawan pun akan sampai di dasar goa yang dipenuhi banyak pohon.

Pohon-pohon tersebut jutaan tahun lalu berada di permukaan, tapi karena proses geologi membuat tanah ambles dan membuat tanaman-tanaman tersebut berada di bagian dasar goa.

“Ada satu pohon yang sampai saat ini belum diketahui jenisnya. Beberapa waktu lalu peneliti yang datang pun belum mengetahui jenisnya apa,” kata salah seorang pemandu Aan Nurcahyo pada Kompas.com, Rabu (18/10/2017).

Dari dasar goa tersebut, wisatawan kemudian akan diajak masuk ke dalam goa horizontal menuju luweng Grubung.

Di sana ada sebuah ruangan cukup luas, tapi ketika musim hujan datang jalanan akan licin karena dipenuhi tanah liat yang bercampur dengan air.

Baca juga: Bosan ke Malioboro? Coba Petualangan ke Gua Jomblang

Namun wisatawan tetap bisa berjalan dengan cukup baik karena sudah ada batuan yang dipasang pengelola untuk pijakan serta lampu untuk menerangi jalan.

Setelah menempuh perjalanan sejauh 300 meter, pengunjung bisa mendengar bunyi air yang mengalir deras dari sungai bawah tanah.

 

Semakin lama pengunjung berjalan, maka akan mulai terlihat cahaya yang seringkali disebut ‘Sinar Surga’ menyinari area gelap gua yang berasal dari lubang luweng Grubug.

Sinar tersebut muncul ketika sinar matahari berhasil masuk. Banyak pengunjung yang kemudian menjadikan spot ini spot favorit untuk berfoto di Goa Jomblang.

Tak itu saja, banyak juga batu kristal, stalaktit, serta stalagmit yang indah.

Baca juga: Goa Jomblang, Mencari Cahaya di Perut Bumi...

Misi mencari lampu

Seung Gi dan Jasper Liu menelusuri Goa Jomblang dalam misi menemukan lampu yang berisikan petunjuk menemukan destinasi selanjutnya dalam misi mereka mencari fans di Yogyakarta.

Sebelumnya mereka telah diberikan uang senilai Rp 4,5 juta sebagai bekal di Yogyakarta. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membayar segala keperluan mereka menjalani misi. Mulai dari sewa mobil hingga tiket masuk tempat wisata.

Setelah berhasil menuruni goa vertikal, Seung Gi dan Jasper pun menyusuri goa Jomblang yang licin dan penuh lumpur. Sesekali kaki mereka terjebak tanah liat bercampur air yang membuat perjalanan mereka sedikit terhambat.

Baca juga: Uji Coba Wisata Gunungkidul, Pantai Baron dan Kukup Ramai Dikunjungi Wisatawan

Namun begitu berhasil mencapai luweng Grubung, kedua sahabat ini pun terkesima dengan keindahan “Sinar Surga”.

“Indah sekali. Aku tidak pernah melihat apapun seindah ini,” kata Seung Gi sambil mengagumi luweng Grubung.

Keindahan luweng Grubung ini bahkan sempat membuat Seung Gi dan Jasper melupakan sejenak misi mereka mencari lampu.

Sampai akhirnya mereka pun menemukan lampu tersebut terletak di atas batuan kristal tepat di bawah “Sinar Surga” yang membuat mereka berhasil mendapatkan petunjuk misi selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com