Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/07/2020, 14:15 WIB

KOMPAS.com - Dataran tinggi Dieng kembali bersuhu dingin dan memunculkan fenomena embun es atau biasa disebut embun upas.

Pagi ini, Kamis (30/7/2020), suhu di kawasan Dieng mencapai minus 3 derajat celsius.

Hal tersebut disampaikan Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Sri Utami saat dihubungi Kompas.com.

"Setelah dua hari tidak muncul, tadi pagi minus 3 derajat muncul lagi. Dan hari ini saja siangnya dinginnya udah terasa," kata Sri dengan suara yang terdengar terbata-bata karena suhu dingin Dieng.

Fenomena embun upas di Dieng kerap menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Meski masih pandemi, tetap ada wisatawan yang datang berkunjung dan menikmati fenomena ini.

Baca juga: Bukit Sikunir Buka Lagi, Ini 5 Fakta Menariknya

Ia menuturkan, wisatawan biasa menikmati embun upas di sekitar kawasan Candi Arjuna, Dataran tinggi Dieng, Banjarnegara.

"Biasa mereka menikmati embun upas di parkiran lapangan, maupun di sekitar areal kompleks Candi Arjuna mas. Embun ini jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengabadikan momen," jelasnya.

Dataran tinggi Dieng sudah kembali membuka pariwisatanya sejak 20 Juli 2020. Untuk pembukaan tahap pertama, hanya dikhususkan untuk wisatawan asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Embun es di kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (26/7/2020) pagi.KOMPAS.COM/DOK DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN BANJARNEGARA Embun es di kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (26/7/2020) pagi.

Tertarik berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng untuk melihat embun upas? Berikut tips berwisata melihat embun upas di Dieng

  • Terjadi pada musim kemarau

Jika kamu mau melihat fenomena embun upas di Dieng, Sri mengatakan, bisa datang ke Dieng pada musim kemarau.

Hal ini karena biasanya, suhu ekstrim dan munculnya embun upas terjadi pada musim kemarau.

Baca juga: Fakta Unik Fenomena Embun Es di Kawasan Dieng, 7 Kali Terjadi di Tahun Ini

"Terjadi embun upas itu pada musim kemarau. Biasanya bulan Juli, Agustus, dan September masih ada," ungkapnya.

Pada bulan-bulan tersebut, biasanya banyak wisatawan yang datang berkunjung hanya untuk merasakan dan melihat langsung fenomena embun es ini.

 

Ilustrasi Jaket Gunung.Shutterstock Ilustrasi Jaket Gunung.

  • Bawa jaket tebal dan hangat

Sebelum berangkat ke Dieng, kamu perlu mempersiapkan hal-hal untuk melindungi dirimu dari suhu dingin tak biasa tersebut.

Bawa jaket tebal dan hangat untuk membuat tubuhmu tetap hangat dan tidak menggigil ketika melihat fenomena embun upas.

"Jangan lupa pakai syal, masker, kaos kaki dan sarung tangan juga untuk menghangatkan badan," tambah Sri.

Ilustrasi teh.shutterstock Ilustrasi teh.

  • Pastikan konsumsi makanan dan minuman hangat selama berada di Dieng

Selama berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng, pastikan dirimu mengkonsumsi makanan dan minuman yang hangat.

Hal ini perlu untuk menjaga tubuhmu tetap dalam suhu yang stabil.

Baca juga: Fenomena Embun Es di Dataran Tinggi Dieng, Ini Penjelasan BMKG

Kamu tak akan kesulitan mencari warung yang menjual makanan dan minuman hangat di obyek wisata dataran tinggi Dieng.

"Banyak warung di sini yang menyediakan makanan dan minuman hangat. Biasanya pas embun upas, justru mereka buka atau berjualan lebih awal," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+