Karena digelar semasa pandemi, Ganjar memastikan gelaran Tour de Borobudur kali dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
''Kami ajak piknik tamu dari Jakarta ini untuk bisa mengerti Semarang hingga Borobudur dan sekitarnya," kata Ganjar.
"Namun tetap kami tegaskan untuk menaati protokol kesehatan dengan jaga jarak dan pakai masker, apalagi ketika dekat dengan orang lain,'' tegasnya.
Baca juga: Dusun Butuh Disebut Mirip Nepal, Inikah Dusun Tertinggi di Magelang?
Pada tahun sebelumnya, pesta bersepeda ini bisa diikuti ribuan pesepeda, namun kali ini peserta dibagi menjadi 22 pemberangkatan dari Kota Semarang menuju Borobudur.
''Harapannya tetap semua bisa ikut karena lebih panjang lagi waktunya. Sport-nya dapat tourism-nya juga dapat, tapi tetap dengan protokol yang ketat,'' pungkasnya.
Kegiatan ini juga turut memperkenalkan daerah di sekitar dengan adanya Balkondes (Balai Ekonomi Desa) dan pelaku usaha kecil menengah.
Baca juga: Wisata ke Lawang Sewu Semarang, Pengunjung Bisa Foto Pakai Kimono