Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tempat Wisata di Vanuatu, Negara Paling Bahagia di Dunia

Kompas.com - 28/09/2020, 13:36 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.comVanuatu merupakan negara paling bahagia di dunia dan berhasil menduduk peringkat keempat berdasarkan penilaian Happy Planet Index.

Mengutip situs resmi lembaga tersebut, Vanuatu berhasil mengalahkan Indonesia di peringkat ke-16, Jepang di peringkat ke-58, dan Amerika Serikat di peringkat ke-108 dari 140 negara yang ada di dunia.

Vanuatu, negara kepulauan di Samudra Pasifik, memiliki hubungan yang erat antar masyarakatnya meski memiliki kebudayaan yang beragam.

Baca juga: Turis Denmark Suka Wisata ke Papua dan Kalimantan, Ini Alasannya...

Eratnya hubungan antar masyarakat dimanfaatkan untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan mereka seperti resolusi konflik hingga perencanaan seremonial.

Selain memiliki masyarakat yang erat, negara tersebut juga memiliki sejumlah tempat wisata dan kegiatan menarik yang patut dikunjungi.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut daftar rekomendasi lima tempat wisata di Vanuatu yang Kompas.com rangkum dari Vanuatu.travel, Senin (28/9/2020).

1. Situs kuno Chief Roi Mata’s Domain

Chief Roi Mata’s Domain merupakan sebuah area yang memiliki tiga situs kuno asal awal abad ke-17 SM di kepulauan Efate, Lelepa, dan Artok.

Ilustrasi Vanuatu - Salah satu situs bersejarah dalam area Chief Roi Matas Domain yang bisa dikunjungi wisatawan.https://www.vanuatu.travel Ilustrasi Vanuatu - Salah satu situs bersejarah dalam area Chief Roi Matas Domain yang bisa dikunjungi wisatawan.

Ketiga situs arkeologi tersebut menceritakan kehidupan dan kematian seorang kepala suku terakhir bernama Roi Mata.

Pengunjung bisa melihat kediamannya, situs kematiannya, serta situs pemakaman massal anggota sukunya.

Sembari mempelajari kebudayaan masyarakat setempat, melihat situs bersejarah termasuk lukisan kuno di dinding dan patung-patung kuno, pengunjung juga bisa menikmati asrinya hutan lebat di sana dan keindahan pantai yang ada.

 

Ilustrasi Vanuatu - Tarian yang dilakukan oleh warga Vanuatu untuk menyambut wisatawan.https://www.vanuatu.travel Ilustrasi Vanuatu - Tarian yang dilakukan oleh warga Vanuatu untuk menyambut wisatawan.

2. Desa Yakel

Desa Yakel merupakan sebuah desa yang hingga saat ini masyarakatnya tidak memanfaatkan teknologi modern. Terletak di Pulau Tanna, warga setempat masih memegang teguh kebudayaan Kastom.

Kastom merupakan kebudayaan yang mencakup agama, ekonomi, seni, dan sihir. Kebudayaan tersebut diturunkan kepada generasi selanjutnya melalui pelajaran dan cerita.

Saat berkunjung ke sana, pengunjung akan disambut oleh Suku Yakel yang akan menampilkan tarian tradisional.

Selanjutnya, pengunjung akan diajak berkeliling desa untuk melihat cara hidup mereka, serta dijabarkan seputar Kastom dan kebiasaan sehari-hari mereka.

Wisatawan juga bisa berkunjung ke air terjun yang ada di sana, atau berjalan-jalan di kebun para warga untuk menikmati alam Desa Yakel. Ada juga sejumlah toko oleh-oleh yang menjual kerajinan tangan lokal.

3. Pulau Pentecost

Salah satu tradisi turun-temurun dalam Kastom adalah Naghol atau loncat (land diving). Dahulu, diceritakan bahwa seorang wanita melakukan naghol untuk menghindari suaminya yang kasar.

Saat melakukan naghol, wanita tersebut berhasil menyelamatkan diri dengan bergantung pada sebuah tanaman rambat yang diikat pada pergelangan kakinya. Hal ini membuat suaminya yang turut melakukan naghol celaka dan meninggal.

Baca juga: Mencoba Udang Selingkuh, Hidangan Andalan Papua dari Lembah Baliem

Ilustrasi Vanuatu - Salah satu tradisi Kastom bernama Naghol yang bisa dilihat oleh wisatawan saat berkunjung ke Pulau Pentecost, Vanuatu.https://www.vanuatu.travel Ilustrasi Vanuatu - Salah satu tradisi Kastom bernama Naghol yang bisa dilihat oleh wisatawan saat berkunjung ke Pulau Pentecost, Vanuatu.

Tradisi kuno tersebut merupakan panutan dari kegiatan uji adrenalin yang kini disebut sebagai bungee jumping. Jika ingin melihat naghol, wisatawan bisa berkunjung pada April – Juni ke Pulau Pentecost.

Kendati naghol sempat dilakukan oleh wanita selama beberapa waktu, namun para tetua lelaki memutuskan bahwa tradisi tersebut dilanjutkan oleh para pria untuk menunjukkan rasa malu akibat kejadian dahulu dan membuktikan keberanian mereka.

Usai melihat tradisi tersebut, wisatawan bisa menjelajahi pulau tersebut dengan melakukan kegiatan seperti memberi makan ikan atau berkunjung ke air terjun Rell Cave di selatan Pentecost.

Wisatawan juga bisa berkunjung ke sejumlah desa adat seperti Bilaot, Londot, dan Bunlap untuk melihat adat istiadat dan bercengkrama dengan warga lokal.

 

Ilustrasi Vanuatu - Salah satu kegiatan wisata yang bisa dilakukan oleh wisatawan di Pulau Maewo, Vanuatu adalah berkunjung ke Moon Cave untuk menyelam sambil melihat ukiran kuno di dinding goa.https://www.vanuatu.travel Ilustrasi Vanuatu - Salah satu kegiatan wisata yang bisa dilakukan oleh wisatawan di Pulau Maewo, Vanuatu adalah berkunjung ke Moon Cave untuk menyelam sambil melihat ukiran kuno di dinding goa.

4. Pulau Maewo

Selain Pulau Pentecost, Pulau Maewo juga menawarkan berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi. Terlebih bagi para pecinta alam yang ingin “menghilang” sejenak dari peradaban.

Hal ini lantaran pulau tersebut memiliki bentangan alam indah seperti goa bawah air, sejumlah air terjun yang bisa didaki, hingga goa dengan air jernih yang bisa diselami serta ukiran kuno di dinding goa bernama Moon Cave.

Apabila ingin melakukan kegiatan wisata yang tidak perlu menguras tenaga, pengunjung bisa berwisata di Desa Hanare untuk mencicipi kuliner tradisional khas warga setempat sembari menari dengan iringan musik dari instrumen bambu.

5. Pulau Misteri

Pulau Misteri, juga dikenal dengan Inyeug, merupakan sebuah pulau tak berpenghuni di selatan Vanuatu. Biasanya, pulau ini merupakan tempat pemberhentian kapal pesiar.

Kendati tidak berpenghuni, tetapi penduduk Pulau Aneityum yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Pulau Inyeug kerap berlayar ke sana saat wisatawan tiba.

Baca juga: 5 Wisata Alam Manokwari dan Papua Barat yang Bikin Jatuh Cinta

Pulau ini dihiasi oleh deretan pohon kelapa yang membentang di sepanjang pasir putih yang terletak di lautan yang dilindungi negara tersebut.

Ilustrasi Vanuatu - Warga lokal Vanuatu yang menjual kerajinan tangan sebagai oleh-oleh yang bisa dibeli wisatawan.https://www.vanuatu.travel Ilustrasi Vanuatu - Warga lokal Vanuatu yang menjual kerajinan tangan sebagai oleh-oleh yang bisa dibeli wisatawan.

Tidak heran jika saat berkunjung ke sana, wisatawan bisa melihat penyu, ikan, dan pari yang berdiam di lautan dengan ekosistem bawah air yang terjaga.

Sembari menyelam menikmati keindahan bawah laut, pengunjung juga bisa bersantai dengan memanfaatkan layanan pijat yang ditawari penduduk Aneityum.

Para penduduk juga menawarkan sejumlah produk lokal yang segar untuk dicicipi dan layanan mengepang rambut khas Vanuatu.

Happy Planet Index merupakan lembaga asal Inggris yang menilai kesejahteraan berkelanjutan sebuah negara untuk melihat sebaik apa kinerja negara tersebut dalam mencapai kehidupan yang panjang, bahagia, dan berkelanjutan.

Penilaian tersebut dilakukan dengan mengombinasikan empat elemen yakni kepuasan, harapan hidup, ketimpangan hasil pendapatan masyarakat, serta jejak ekologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com