Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Royal Brunei Tawarkan Penerbangan Wisata Keliling Kalimantan Selama 85 Menit

Kompas.com - 29/09/2020, 18:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Maskapai penerbangan asal Brunei Darussalam, yaitu Royal Brunei, menawarkan layanan penerbangan tanpa tujuan atau flight to nowhere.

Maskapai menyediakan layanan untuk wisatawan atau pelanggan yang sudah rindu naik pesawat karena pandemi Covid-19.

Dikutip The New York Times, Royal Brunei telah menjalankan lima penerbangan ini sejak pertengahan Agustus 2020. Penumpang juga tidak wajib memakai masker karena kasus Covid-19 di Brunei sangat sedikit.

Namun, para anggota staf tetap wajib memakai masker. Perjalanan wisata ini berlangsung selama 85 menit dan bertajuk Dine & Fly.

Baca juga: Lebih dari 700 Orang Dilarang Naik Pesawat di AS, Kenapa?

Pihak maskapai juga menyajikan masakan lokal kepada penumpang saat terbang di dalam negerinya sendiri itu.

Dilansir Simple Flying, para penumpang akan disuguhkan beberapa makanan lokal yang menggugah selera, seperti nasi lemak khas Brunei dengan ayam goreng atau ayam masak kunyit kedayan dengan nasi.

Tak hanya itu. Untuk hidangan penutup, penumpang akan disajikan gula sago Melaka dan buah segar.

Royal Brunei menggunakan pesawat jenis Airbus A320neos untuk menjalankan layanan penerbangan wisata ini.

Baca juga: Qantas Tawarkan Wisata di Pesawat Selama 7 Jam Tanpa Tujuan, Mau?

Penerbangan akan berangkat dari Bandara Internasional Brunei. Selama penerbangan, para penumpang bisa melihat beberapa landmark, termasuk Kota Kinabalu dan Labuan.

Ilustrasi Brunei Darussalam - Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Brunei Darussalam - Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien.

Tak hanya itu, sebelum kembali mendarat di bandara Brunei, penumpang juga akan diajak melihat jembatan Sultan Haji Omar Ali Saifuddien sepanjang 30 kilometer dari ketinggian.

Laporan Simple Flying, jembatan tersebut dibuka pada 17 Maret 2020 dan menelan biaya 1,2 miliar dollar Brunei. Jembatan itu kini menjadi jembatan terpanjang di Asia Tenggara.

Layanan yang juga dimiliki maskapai lain di dunia

Tak hanya Brunei, dikutip CNN Travel, beberapa maskapai negara-negara Asia juga memiliki layanan penerbangan wisata tanpa tujuan.

Hal tersebut dilakukan karena sebagian besar perbatasan masih tutup. Penerbangan EVA Air yang berbasis di Taiwan contohnya, juga memiliki layanan penerbangan tanpa tujuan.

Maskapai itu menawarkan perjalanan satu kali pada 8 Agustus 2020 dengan pesawat jet A330 Dream bertema Hello Kitty.

Sementara itu, All Nippon Airways (ANA) juga mengoperasikan penerbangan serupa di Jepang pada Agustus 2020. Tercatat ada sekitar 300 penumpang yang naik penerbangan selama 1,5 jam itu.

Baca juga: PSBB Jakarta, 5 Hal Ini Wajib Diperhatikan Penumpang Pesawat

Maskapai penerbangan asal Singapura, yaitu Singapore Airlines juga dilaporkan merencanakan pengoperasian penerbangan tanpa tujuan mulai Oktober.

Dikutip CNN Travel, seorang juru bicara Singapore Airlines mengatakan, maskapai sedang mempertimbangkan beberapa inisiatif yang akan memungkinkan untuk terus melibatkan pelanggan dan masyarakat.

Semua maskapai yang telah dan akan menjalankan penerbangan itu tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com