Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pariwisata Bali: Swab Test Lebih Baik untuk Pariwisata Bali

Kompas.com - 04/10/2020, 12:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adnyana atau biasa disapa Gus Agung mengatakan, perihal persyaratan masuk ke Bali hanya rapid test justru menjadi masalah bagi pariwisata Bali.

Menurut dia, ketika rapid test dapat digunakan sebagai syarat masuk Bali, jumlah wisatawan yang datang justru menurun.

Baca juga: Mau Liburan Gratis 3 Hari 2 Malam di Bali? Ini Syaratnya

"Begitu Bali dibilang hanya rapid test itu justru bukannya datang, malah turun wisatawan. Bahkan di Gilimanuk itu ada yang cerita gak perlu rapid test. Kacau banget sih. Ada sentimen seperti itu," kata Gus Agung.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam Webinar Bincang Santai: Amankah Untuk Berlibur Sekarang? Kamis (1/10/2020).

Oleh karena itu, meski diperkirakan akan menimbulkan kontroversi, ia lebih memilih agar Bali menerapkan prosedur swab test bagi wisatawan yang masuk ke Bali.

Wisatawan mancanegara memadati Pura Uluwatu untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak. SHUTTERSTOCK/RADITYA Wisatawan mancanegara memadati Pura Uluwatu untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak.

"Sekalian saja kita kalau memang harus swab. Ya lakukan saja swab. Memang rapid test ini gak gitu efektif. Nah, kalau di Bali memang swab itu gak mahal," kata Gus Agung.

Ia berpendapat bahwa makin banyak test PCR, confidence dan market akan meningkat. Justru jangan malah dibebaskan.

Meski begitu, Gus Agung tak memungkiri apabila pelaksanaan prosedur PCR atau swab test harus diiringi dengan biaya terjangkau.

Baca juga: Syarat Terbaru Terbang ke Bali, Bisa Pakai Rapid Test Non Reaktif

"Jadi menurut saya, sekarang yang paling penting adalah orang itu gimana caranya harus lakukan test, bukan rapid lagi tapi PCR," imbuh dia.

Meski begitu, ia mengakui bahwa sarannya tentang prosedur swab test sebagai syarat masuk ke Bali memberatkan industri pariwisata karena harganya yang masih termasuk tinggi.

Namun, Gus Agung tetap berpendapat langkah itu harus segera diambil oleh Bali agar mampu meningkatkan citra positif dan kepercayaan wisatawan.

"Memang setelah kami berhitung, lebih baik kita melakukan PCR. Berat memang, tapi positive image dan trust lebih dibutuhkan saat ini," kata dia saat ditanya Kompas.com mengenai latar belakang prosedur PCR bagi wisatawan ke Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com