Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapangan Golf di Indonesia Akan Disertifikasi untuk Tarik Turis Asing

Kompas.com - 12/10/2020, 20:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.comWisata golf merupakan salah satu pariwisata berkualitas yang tengah digencarkan promosinya guna menarik wisatawan mancanegara (wisman).

Pariwisata berkualitas adalah seorang wisatawan melakukan pengeluaran yang tinggi ketika berkunjung ke suatu destinasi.

Chief Executive Golf Managers Association of Indonesia (GCMAI) Markus Anthony Chandra menuturkan, pengelolaan lapangan golf turut andil dalam pemasaran wisata golf di kancah internasional.

Baca juga: Datangkan Wisman, Kemenpar Dukung Batam Gelar Turnamen Golf

“Pola permintaan dan perilaku wisatawan akan sangat dipengaruhi terhadap kesadaran kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kesadaran akan lingkungan yang tinggi,” kata Anthony.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar bertajuk “Indonesia Golf Tourism Market Update With IAGTO (International Association of Golf Tour Operators)”, Kamis (1/10/2020).

Menurut Anthony, pelaku harus dapat beri jaminan Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) yang tinggi pada produk dan layanan untuk wisatawan.

Ada sertifikasi lapangan golf

Guna semakin meyakinkan pemain bahwa lapangan golf di Indonesia sudah aman, Anthony menuturkan bahwa pihaknya telah mengadakan rapat terkait sertifikasi lapangan golf.

“Kami sudah mulai rapat kemudian pelatihan auditor. Semua lapangan golf akan disertifikasi untuk melihat apakah lapangan siap dalam hal CHSE,” ujar Anthony.

Menurut dia, sertifikasi lapangan golf dapat memberi kepercayaan pada pemain golf bahwa aktivitas sudah bisa dilakukan dengan aman.

Selain itu, lapangan golf yang sudah disertifikasi dapat diiklankan melalui siaran di IAGTO agar para wisman tertarik untuk berkunjung saat pandemi Covid-19 mereda.

Ilustrasi golf.SHUTTERSTOCK / S_Wassana Ilustrasi golf.

“Saya minta seluruh lapangan golf bertanggung jawab dalam menjalankan operasional. Perhatikan keseimbangan antara pendapatan, protokol kesehatan, dan etika penyelenggaraan kegiatan golf,” ungkap Anthony.

Sertifikasi tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Anthony mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi di Bogor dan Bali dalam waktu dekat sebelum melakukan sertifikasi.

“Pasti ada sosialisasi, pemberian buku panduan. Pelajari. Toh intinya adalah perbaikan kepada semua lapangan golf, jadi bukan untuk mempersulit,” imbuh dia.

Terdampak pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 memang memengaruhi bisnis wisata golf secara keseluruhan. Imbauan penutupan lapangan golf membuat sejumlah pengelola juga menutup restoran dan hanya melayani takeaway.

Padahal, restoran merupakan sumber pemasukan kedua setelah lapangan golf. Ditutupnya fasilitas bermain golf membuat sejumlah pengelola tidak menerima turnamen dari luar negeri.

Baca juga: Kemenpar Promosikan Wisata Golf di Pameran Golf Terbesar Singapura

Kendati pendapatan menurun, terdapat satu hal positif dalam wisata golf, yakni jumlah pemain golf lokal mulai meningkat.

Meski begitu, Anthony mengimbau para pengelola lapangan golf yang akan mengakomodasi para pemain tersebut untuk memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan dengan sangat baik.

“Solusinya, ikuti arahan dan aturan yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Lakukan sejumlah adaptasi di setiap aspek perusahaan. Pastikan cadangan keuangan cukup untuk 1–2 tahun ke depan,” sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com