Susur hutan mangrove yang lebat
Karimunjawa juga memiliki hutan mangrove yang identik dekat dengan pantai. Wisatawan bisa mengunjungi kawasan hutan mangrove yang memiliki luas sebesar 222,2 hektar, terdiri dari ragam jenis bakau.
Ketika kamu masuk ke area hutan akan menapaki jalan terbuat dari papan kayu. Perjalanan susur hutan itu tidak akan terasa panas, karena lebatnya hutan.
Kamu juga akan disuguhi dengan alam yang masih asri, berikut juga dengan satwanya. Jika beruntung, kamu juga bisa mendengar suara burung berkicau.
Susur hutan ini akan kamu lalui dengan jarak 1,3 kilometer. Sampai di titik 700 meter, wisatawan akan menemukan gardu pandang yang dapat digunakan untuk melihat luasnya hutan mangrove dari ketinggian.
Baca juga: Karimunjawa Buka, Wisatawan Disarankan Bawa Alat Diving dan Snorkeling Sendiri
Jangan lupa membawa gadget atau kamera, karena pemandangan indah akan tersaji yaitu Pulau Cemara Besar, Cemara Kecil, dan Pulau Menyawakan dari ketinggian.
Lihat tasbih raksasa di Bukit Joko Tuwo
Selain wisata air dan susur hutan, wisatawan juga bisa berwisata di darat dengan mengunjungi ragam keunikan.
Salah satu keunikan di Karimunjawa adalah tasbih raksasa. Lokasinya ada di Bukit Joko Tuwo. Bukit ini berada di ketinggian, sehingga dari atas bukit bisa terlihat alam Karimunjawa.
Keunikan bukit ini adalah pada batu-batu besar dan bulat yang dirangkai menggunakan tali. Batu-batu bulat itu terlihat seperti tasbih raksasa ketika dilihat dari atas tempat yang sedikit lebih tinggi.
Wisatawan juga bisa lihat Rangka Ikan Paus yang dinamakan Joko Tuwo, disimpan di sebuah rumah di atas bukit.