Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmati Indahnya Edelweis Sebelum Naik ke Danau Kelimutu

Kompas.com - 20/10/2020, 11:11 WIB
Nansianus Taris,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Bunga Edelweis jadi salah satu spot baru bagi wisatawan sebelum naik ke Danau Tiga Warna Kelimutu di Kabuapten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hamparan bunga Edelweis seluas 0,22 haktar itu terletak di lintasan jalan menuju Danau Kelimutu.

Sebelum ke puncak, para wisatawan bisa langsung menyaksikan indahnya "Bunga Abadi" itu. mereka juga bisa selfie ria dengan latar belakang bunga Edelweis.

Kepala Balai Taman Nasional Keimutu (TNK) Agus Sitepu mengatakan, pihak balai terus berinovasi menyiapkan wisata penyangga di sekitar kawasan Danau Kelimutu.

Baca juga: Sebelum Naik TN Kelimutu, Nikmati Situs Sejarah Pesanggrahan Belanda

Tujuan pengembangan Edelweis adalah untuk memberdayakan kelompok masyarakat. Selain itu, spot wisata yang baru itu juga dibuat untuk menambah daya tarik wisata.

Pengembangan bunga Edelweis itu dimulai tahun 2018. Bunga ini dikembangkan karena tergolong endemik. Artinya, tanaman itu hanya tumbuh di tempat-tempat tertentu. Edelweis sendiri tumbuh di daerah pegunungan.

“Edelweis yang ditanam di kawasan Kelimutu itu adalah jenis Anapholis longifolia yang merupakan perdu kecil dengan tingggi sekitar 70 centimeter," ujar Agus kepada Kompas.com, Senin (19/10/2020).

Ia melanjutkan Edelweis jenis itu tumbuh di kawasan pegunungan dari Jawa hingga Nusa Tenggara.

Studi Banding di TN Bromo Tengger Semeru

Pengembangannya lahan Edelweiss sendiri dimulai pasca-Balai TNK melakukan studi banding di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Pengembangan berlanjut dengan pelatihan budidaya Edelweis di Ende. Setelah diuji kemudian diajarkan kepada masyarakat seitar kawasan kelimutu. Kebun bunga Edelweis saat ini dikelola kelompok wisata Tuke Duu.

Ilustrasi Nusa Tenggara Timur - Danau Kelimutu.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Nusa Tenggara Timur - Danau Kelimutu.

Ketua kelompok wisata Tuke Duu Yohanes Sale mengatakan bahwa selain sebagai spot wisata, pengembangan bunga Edelweis sangat berdampak pada ekonomi masyarakat setempat.

Hal itu karena saat ini masyarakat bisa mendapatkan uang dari pengembangan bunga Edelweis.

Yohanes mengatakan, saat ini, masyarakat setempat sudah bisa menghasilkan buket Edelweis, Bingkai, dan gantungan kunci. Karya-karya tersebut dijual dan menghasilkan uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com