Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2020, 10:04 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Visit Wonderful Indonesia (VIWI) Board Hariyadi Sukamdani menyatakan bahwa tempat wisata belum tentu jadi penyebab kenaikan kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini.

“Harus dilacak dia dari mana. Tadi pak Tony (Sumampau) menyebut dari kantor juga klasternya banyak. Atau saat dia berinteraksi di ruang publik yang bukan tempat wisata,” kata Hariyadi konferensi pers online “Sikap Pelaku Pariwisata Atas Berakhirnya Secara De Facto PSBB Transisi di Jakarta”, Senin (16/11/2020).

Sebelumnya, libur panjang pada akhir Oktober 2020 digadang jadi salah satu penyebab naiknya jumlah kasus positif Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Ribuan Wisatawan di Bogor Ikut Rapid Test Selama Libur Panjang

Dilansir Kompas.com, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan bahwa salah satu sebab adanya jumlah kasus harian lebih dari 5.000 kasus dalam beberapa waktu terakhir adalah belum optimalnya strategi pengendalian virus corona di Indonesia.

“Tidak hanya masalah 3T, tapi juga dalam mencegah dan mengendalikan keramaian-keramaian, mobilisasi massa, di antaranya ya libur panjang dan demo,” kata dia, Sabtu (14/11/2020).

Menurut Dicky, sekitar satu bulan setelah demo, libur panjang dan terjadi peningkatan di atas 5.000 kasus adalah keadaan yang sangat wajar dan bisa diprediksi.

Protokol ketat di tempat wisata

Hariyadi berpendapat bahwa libur panjang memang mungkin jadi penyebab naiknya jumlah kasus positif. Namun, tempat terjadinya infeksi belum tentu di tempat wisata. Pasalnya, para wisatawan tersebut banyak berinteraksi di ruang publik selain tempat wisata.

Direktur Utama Taman Safari Tony Sumampau dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa protokol kesehatan yang dilakukan di tempat-tempat wisata miliknya dipastikan sudah sangat ketat.

Pengunjung melihat panda di Taman Safari BogorTaman Safari Bogor Pengunjung melihat panda di Taman Safari Bogor

“Dari mulai masuk diperiksa suhu dan segala macam protokol dijalankan. Tempat duduk juga dibatasi dan memang sangat ketat. Bahkan mungkin kita termasuk terketat dibanding Malaysia dan negara lain,” papar Tony.

Selain itu tempat-tempat wisata juga tidak memperbolehkan anak-anak di bawah usia 9 tahun dan lansia di atas 60 tahun untuk masuk ke dalam kawasan wisata.

Belum lagi kapasitas pengunjung, khususnya untuk kawasan wisata di DKI Jakarta yang hanya diperbolehkan berjumlah 25 persen saja.

Baca juga: Wisatawan ke Jabar Capai 79.000 Saat Libur Panjang, Wisata Alam Jadi Favorit

Menurut dia, walaupun protokol tersebut sangat memberatkan tapi tetap dijalankan oleh tempat-tempat wisata. Apalagi hingga kini, belum ada bukti bahwa Covid punya klaster yang terjadi di taman rekreasi.

“Tempat wisata sangat ketat ya. Masyarakat kita kalau ditanya berwisata di tempat-tempat yang bisa kontrol itu pasti kita akan tegakkan protokol tersebut,” terang Hariyadi.

Meski begitu, ia melanjutkan bahwa jika ada kenaikan kasus dampak dari libur panjang, harus dicari tahu dari mana asal atau klaster itu karena kemungkinan terpapar cukup luas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com