Selain untuk reservasi, Dedy mengatakan bahwa aplikasi tersebut juga memiliki daftar peralatan pendakian yang harus dibawa.
Baca juga: Gunung Rinjani Akan Tutup Sampai Maret 2021, Ada Apa?
Meski saat persiapan peralatan pendakian mungkin dirasa sudah memadai, Dedy mengimbau agar para calon pendaki Gunung Rinjani mengecek kembali peralatan dari daftar yang ada di e-Rinjani.
3. Cari porter atau komunitas pencinta alam lokal
Menurut Dedy, biasanya para pendaki menggunakan jasa porter atau mendaki bersama komunitas pencinta alam lokal agar lebih aman.
“Kalau pencinta alam dari luar di-guiding sama pencinta alam lokal, itu yang tidak mereka lakukan. Mereka mendakinya sendiri dan biasa mendaki di Jawa,” jelasnya.
Dedy menambahkan, meski sudah berpengalaman dalam pendakian di Jawa, medan yang dimiliki Gunung Rinjani dan gunung lain di tempat berbeda tentu berbeda.
Jika tidak menggunakan porter, Dedy berharap agar calon pendaki lain menjalin komunikasi dengan komunitas pencinta alam lokal.
“Bisa minta bantuan (cari kontak komunitas) ke pihak TNGR, atau ikut rombongan. Biasanya kalau pagi ada rombongan yang ikut pakai guide. Ikut rombongan yang lain, ketemunya di pintu biasanya,” katanya.
Selain dapat mendaki dengan aman, menjalin komunikasi dengan komunitas pendaki lokal dapat menciptakan rasa kebersamaan antarpendaki ketika berada di Gunung Rinjani.
4. Ikuti akun Instagram TNGR
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.