Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabalai TNGR: Pendaki Rinjani yang Jatuh adalah Pendaki Legal

Kompas.com - 04/01/2021, 18:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady mengatakan, Muhammad Fuad Hasan (26) yang meninggal pada Jumat (1/1/2021) karena terjatuh merupakan pendaki yang legal.

Meski Gunung Rinjani menutup kegiatan pendakian pada Jumat (1/1/2021), Dedy mengatakan bahwa calon pendaki masih bisa check-in dengan aplikasi e-Rinjani pada 31 Desember 2020.

“Karena kebijakan nasional hanya Gunung Rinjani yang boleh mendaki untuk tiga hari dua malam, jadi orang masih boleh check-in 31 Desember. Artinya, dia harus turun 2 Januari. Dia check-in 31 Desember dan pakai e-Rinjani, dia legal,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Gunung Rinjani Akan Tutup Sampai Maret 2021, Ada Apa?

Untuk kronologi kejadian naas yang menimpa Fuad, pendaki asal Sawah Pulo Wetan, Desa Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya itu, Dedy menjelaskan bahwa mereka check-in pukul 10.00 WITA di Senaru pada 31 Desember 2020.

Setelah memulai kegiatan pendakian, mereka menginap di Pos Cemara Lima sebelum melanjutkan perjalanan pada Jumat pukul 10.00 WITA.

“Jam 10 lanjut ke Pelawangan Senaru sampai jam 11.30 WITA. Jam 12 itu turun ke Danau Segara Anak. Kejadiannya sekitar jam 13.20 siang, kemudian kami dapat laporan jam 14.00 WITA,” tutur Dedy.

Baca juga: Asyik, Mendaki Gunung Rinjani Kini Bisa 3 Hari 2 Malam

Saat pihak Dedy mendapat laporan pukul 14.00 WITA, mereka pun langsung membentuk Tim SAR untuk melakukan proses evakuasi.

Kendati demikian, pada Jumat (1/1/2021), pihak Tim SAR belum berhasil menemukan korban hingga akhirnya pencarian dilanjutkan pada Sabtu (2/1/2021).

“Tanggal 3 pagi baru ketemu korbannya. Ada yang bilang sekitar jam 5 pagi, tapi di data kami jam 7 pagi,” kata Dedy.

Sempat dapat peringatan

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Senin (4/1/2021), Fuad meninggal dunia setelah jatuh ke jurang di jalur pendakian Senaru yang memiliki kedalaman 100 meter pada Jumat.

Adapun, dia mendaki bersama temannya bernama Muhammad Azizi Aji (19) untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-26.

Aji menceritakan bahwa perjalannya dengan Fuad lancar hingga di pos 1 dan pos 2. Saat di pos 2, mereka bertemu dengan rombongan pendaki asal Bima, Nusa Tenggara Barat.

Mereka pun bergabung dengan para pendaki asal Bima lantaran mereka belum pernah mendaki Gunung Rinjani sebelumnya.

Baca juga: Tak Ada Petugas Check Out di Sembalun Rinjani, TNGR: Hubungi Call Centre

Kendati demikian, mereka bertemu dengan pendaki asal Bekasi yang baru turun di pos 3. Pendaki tersebut mengimbau agar rombongan urungkan niat mendaki Rinjani dan menuju danau karena jalur ekstrem.

"Dia cerita kalau jalurnya ekstrem. Katanya dia hampir mati 50 kali kata orang Bekasi itu. Dari sana mental kawan-kawan dari Bima agak down. Akhirnya rombongan kawan-kawan Bima menuggu di pos 3. Saya dan Fuad memutuskan untuk tetap naik ke Pelawangan Senaru," kata Aji kepada Kompas.com di RSUD Kota Mataram, Minggu malam (3/1/2021).

Setibanya di Pelawangan Senaru, keduanya istirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Namun, mereka melewati jalur lama yang telah mengalami longsor pasca-gempa Lombok 2019.

Baca juga: Syarat Pendakian Gunung Rinjani, Harus Booking Online

Adapun, mereka lewat jalur tersebut lantaran rambu penanda jalur tidak terlihat dengan jelas karena terhalang kabut.

Saat menemui jalur bercabang, Fuad yang berada di depan Aji memutuskan untuk mencoba jalur kiri yang merupakan semak-semak.

Naasnya, dia terpeleset dan jatuh ke jurang. Aji pun tidak bisa melihat Fuad lantaran kabut sangat tebal saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com