Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelajahi 10 Desa Wisata Tersembunyi di Indonesia Lewat Tur Virtual Ini

Kompas.com - 27/01/2021, 19:20 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Melihat keadaan para pelaku wisata yang terdampak pandemi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Caventer dan Traval.co menghadirkan rangkaian tur virtual terbaru.

Kali ini, tur virtual tersebut akan mengajak masyarakat ke 10 desa wisata yang jadi surga tersembunyi di Indonesia.

“Kita ingin menampilkan sesuatu yang orang belum banyak tahu, yakni ingin memperkenalkan desa wisata,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya dalam konferensi pers Virtual Indonesia: Surga yang Tersembunyi, Rabu (27/1/2021).

Sebelumnya, selama tahun 2020 Kemenparekraf bersama Traval.co sudah mengadakan dua kali virtual tur yakni Virtual Heritage dan Virtual Indonesia. Kegiatan ini dilakukan agar para pelaku wisata tetap bisa bertahan selama pandemi.

Baca juga: Desa Wisata Anculai di Bintan, Salah Satu Desa Wisata Terbaik di Indonesia

Tak itu saja, ini juga jadi salah satu cara memperkenalkan budaya dan keeksotisan destinasi wisata yang ada di Indonesia.

“Desa-desa ini dipilih berdasarkan keunikannya. Baik dari sisi geografis, budaya, maupun aktivitas atau pengalaman yang ditawarkan tapi belum diketahui oleh masyarakat luas,” tambah Nia.

Lima desa di antaranya terletak di wilayah perbatasan. Tiga desa lainnya menyimpan kearifan lokal dari suku yang unik di Indonesia. Sementara dua desa lagi dianggap bisa memberikan pengalaman yang luar biasa.

 

Wakatobi Wave 2019Dok. Kemenparekraf Wakatobi Wave 2019

CEO Traval.co Julius Bramanto mengatakan, konsep wisata virtual untuk desa wisata ini jadi salah satu cara untuk mengangkat seluruh potensi yang ada di suatu kawasan dan mengemasnya dalam bentuk storyline yang didukung dengan audio visual menarik.

“Kami melihat selama pandemi ini wisata mancanegara berkurang sangat drastis. Sedangkan wisata domestik bergeser jadi wisata lokal atau hyper lokal. Dengan jarak yang cenderung dekat dan tidak memerlukan penerbangan,” jelas Julius.

“Jadi dalam acara ini, kami justru menyasar masyarakat masyarakat yang tinggal tidak jauh desa desa atau kawasan yang kami tampilkan untuk datang dan berkunjung. Tentunya dengan menerapkan protokol yang ketat,” sambung dia.

Baca juga: Bagaimana Desa Wisata Versi Kemenkop UKM?

Salah satu desa yang berpartisipasi dalam virtual tur ini adalah Desa Karangduwur, Kebumen, Jawa Tengah.

Desa ini memiliki beberapa potensi wisata, yakni goa tersembunyi serta air terjun yang termasuk ke dalam kawasan Geopark Karangsambung.

“Efek kolaborasi ini diharapkan nanti wisatawan itu dapat sebuah gambaran, mendapatkan sebuah visual ketika ingin datang ke kami akan mendapatkan seperti apa saja,” kata Pijar, perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Karangduwur.

 

ILUSTRASI - PelancongDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf ILUSTRASI - Pelancong

Selain Desa Karangduwur, beberapa desa lainnya termasuk Desa Ngilngof di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Lalu ada pula Desa Pulau Baguk di Kepulauan Banyak, dan lainnya.

Tur virtual kali ini akan berlangsung selama sebulan penuh, yakni dari tanggal 30 Januari – 28 Februari 2021. Tur ini akan ditayangkan secara daring melalui kanal YouTube Pesona Indonesia, setiap Sabtu dan Minggu pukul 10.00 WIB.

Seluruh rangkaian kegiatan Virtual Indonesia: Surga Tersembunyi tidak dipungut biaya apa pun.

Namun, bagi kamu yang ingin berkontribusi dalam proses pembangunan destinasi wisata lokal, bisa membeli suvenir atau cinderamata khas daerah tersebut secara online yang hasilnya 100 persen akan dimanfaatkan komunitas lokal.

Baca juga: Wisata Petualangan Bisa Dikembangkan di Desa Wisata

Nantinya mereka akan terus menjalankan program dan kampanye pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Berikut ini jadwal lengkap rangkaian acara Virtual Indonesia: Surga yang Tersembunyi:

  • Sabtu, 30 Januari 2021, pukul 10.00 WIB, Eksotisme Desa Pulau Baguk Kepulauan Banyak
  • Minggu, 31 Januari 2021, pukul 10.00 WIB, Legenda Pulau Pangeran Desa Belibak Kepulauan Anambas
  • Sabtu, 6 Februari 2021, pukul 10.00 WIB, Goa Terakhir untuk Walet
  • Minggu, 7 Februari 2021, pukul 10.00 WIB, Wisata Manis dan Menantang Desa Wisata Nanas Madu Pemalang
  • Sabtu, 13 Februari 2021, pukul 10.00 WIB, Kearifan Berkelanjutan Masyarakat Bayan
  • Minggu, 14 Februari 2021, pukul 10.00 WIB, The Guardians of Selat Pantar
  • Sabtu, 20 Februari 2021, pukul 10.00 WIB, Rahasia Teluk Cendrawasih
  • Minggu, 21 Februari 2021, pukul 10.00 WIB, Membaca Alam Bersama Bajo Mola
  • Sabtu, 27 Februari 2021, pukul 10.00 WIB, Kilau Indah Desa Ngilngof
  • Minggu, 28 Februari 2021, pukul 10.00 WIB, Kisah Sebujit yang Tersembunyi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com