Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gumuk Pasir bak Gurun Sahara di Garut

Kompas.com - 04/03/2021, 11:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Apabila ingin mendapatkan foto yang ciamik dengan pemandangan gumuk pasir tanpa jejak kaki manusia, Hadi menyarankan agar wisatawan tiba lebih pagi atau berkunjung saat hari biasa.

Senada dengan Hadi, Bambang mengatakan bahwa saat ini kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Gumuk Pasir Tungtung Karang hanya berfoto-foto.

Rencana penambahan fasilitas penunjang kegiatan wisata

Bambang tidak menampik bahwa pihaknya ada rencana untuk semakin mengembangkan Gumuk Pasir Tungtung Karang. Namun, hal tersebut bergantung respons wisatawan.

“Mungkin kalau respons cukup besar, akan disediakan spot selfie atau wahana permainan. Tapi tidak ditata macam-macam, paling tulisan signage (papan penanda). Mungkin sediakan ski pasir,” ujar Bambang.

Baca juga: Situ Bagendit di Garut Dikembangkan Jadi Ekowisata Berbasis Masyarakat

Dia melanjutkan, area gumuk pasir juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan festival layang-layang karena memiliki potensi yang memadai.

Terkait fasilitas penunjang kegiatan wisata, Hadi mengatakan bahwa hal tersebut tidak ada saat dia berkunjung ke Gumuk Pasir Tungtung Karang.

“Dirasa juga tidak perlu, biar alamiah saja tempatnya. Mungkin yang harus disediakan adalah tempat sampah biar wisatawan enggak buang sampah sembarangan,” tutupnya.

Baca juga: Situ Bagendit di Garut Bakal Punya 6 Zona Wisata, Apa Saja?

Kembali jadi perbincangan warganet

Beberapa waktu lalu, akun Tiktok atas nama @nizaramrulllah mengunggah sebuah video yang menampilkan pemandangan Gumuk Pasir Tungtung Karang.

Area Gumuk Pasir Tungtung Karang yang berada dalam kawasan wisata Pantai Sayang Heulang di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut).Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut Area Gumuk Pasir Tungtung Karang yang berada dalam kawasan wisata Pantai Sayang Heulang di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut).

Dalam video tersebut, dia menunjukkan fotonya yang diambil di sana sembari memberi tahu lokasi lengkap tempat tersebut di mana.

"Di Garut Selatan sekarang ada gumuk pasir jadi ga usah jauh jauh lg ke jogja," tulisnya dalam unggahan video tersebut.

Baca juga: Cipanas Garut, Destinasi Favorit Wisatawan

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Rabu (3/3/2021), saat ini video tersebut sudah disukai oleh sekitar 15.500 pengguna, dikomentari 502 pengguna, dan dibagikan oleh 635 pengguna Tiktok.

Video tersebut diunggah kembali oleh akun Instagram @montapedia beberapa waktu lalu, dan sudah disukai oleh 5.556 pengguna dan dikomentari 158 pengguna Instagram.

Apabila ingin berkunjung, Bambang mengatakan bahwa wisatawan hanya perlu membayar tiket masuk Pantai Sayang Heulang sebesar Rp 7.000 per orang.

Baca juga: Liburan ke Garut? Ini Tipsnya..

Dengan nominal tersebut, pengunjung sudah mendapat akses menuju area pantai, Bukit Teletubbies, dan Gumuk Pasir Tungtung Karang.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com