Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa akan Luncurkan Paspor Vaksin Digital untuk Pulihkan Sektor Pariwisata

Kompas.com - 04/03/2021, 13:18 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengungkapkan rencana peluncuran Paspor Hijau Digital atau Digital Green Pass untuk mereka yang bebas dari Covid-19 sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata.

Seperti dilansir Schengen Visa Info, von der Leyen mengunggah cuitan di akun Twitter miliknya, mengumumkan keputusan tersebut diambil sebagai solusi memulihkan perjalanan wisata di Eropa.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan cara kerja Digital Green Pass ini. Pada dasarnya, paspor tersebut akan bekerja dalam cara yang hampir sama dengan sertifikat vaksin yang sudah diluncurkan beberapa negara Uni Eropa.

“Kami akan meluncurkan sebuah proposal legislatif untuk Digital Green Pass pada bulan ini,” kata von der Leyen dalam cuitannya.

Baca juga: WTO: Paspor Vaksin Penting untuk Keberlanjutan Perjalanan Internasional

Menurutnya, Digital Green Pass ini akan menyimpan informasi apakah pemegangnya telah divaksinasi. Jika belum, maka akan menampilkan hasil tes Covid-19 yang telah dilakukan pelancong sebelum keberangkatan atau kedatangan mereka ke negara yang dituju.

Ia juga menambahkan bahwa dokumen tersebut akan mencakup informasi apakah sang pemegang paspor pernah menderita Covid-19 dan telah dinyatakan sembuh.

“Digital Green Pass ini akan memfasilitasi kehidupan orang-orang Eropa. Tujuannya agar mereka bisa secara bertahap bergerak di dalam wilayah Uni Eropa atau bahkan ke luar negeri, baik untuk pekerjaan atau pariwisata,” tambah von der Leyen.

Namun dalam cuitan itu, ia tidak memberi informasi lebih lanjut mengenai kapan sertifikat tersebut akan diluncurkan.

Ilustrasi IslandiaSHUTTERSTOCK Ilustrasi Islandia

Sebelumnya dirinya sempat mengatakan bahwa dokumen tersebut akan siap diluncurkan dalam tiga bulan ketika berbicara dalam sebuah konferensi pers di Brussels, Belgia pada Kamis (25/2/2021).

Selama konferensi pers tersebut, ia menegaskan bahwa setidaknya dibutuhkan waktu tiga bulan untuk pengembangan teknis dari sistem yang bisa dioperasikan di tingkat Eropa.

“Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan Komisi di tingkat Eropa. Serta banyak pekerjaan teknis yang harus dilakukan negara-negara anggota di tingkat nasional,” jelas von der Leyen.

Baca juga: Denmark dan Swedia Rencanakan Sertifikat Vaksin Covid Digital untuk Syarat Perjalanan

Melalui cuitan terbarunya ini, ia juga mengungkit soal isu privasi dan perlindungan data. Hal tersebut mungkin sempat memincu kekhawatiran bagi banyak orang, sejak usulan mengenai sertifikat vaksinasi yang umum di Eropa mulai menyeruak.

Ia menegaskan bahwa Digital Green Pass ini nantinya akan menghormati perlindungan, keamanan, serta privasi data.

Rencana komisi Uni Eropa untuk meluncurkan skema sertifikat Covid-19 untuk mereka yang sudah divaksinasi muncul setelah cukup banyak negara Uni Eropa yang mulai melakukan hal yang sama atau meluncurkan rencana yang mirip.

Sebut saja Denmark, Siprus, Ceko, Yunani, Estonia, Islandia, Italia, Portugal, Hungaria, Slovakia, Polandia, Spanyol, dan Swedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com