Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemugaran Benteng Pendem Ngawi Selesai 2023, Ini Rencana ke Depannya

Kompas.com - 17/04/2021, 09:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Ngawi Totok Sugiharto mengatakan, Benteng Pendem Ngawi saat ini tengah direstorasi dan diperkirakan akan selesai pada awal 2023.

Saat ini, benteng yang juga dikenal sebagai Benteng Van Den Bosch tersebut masih di bawah kelolaan TNI. Namun, terdapat pembicaraan soal rencana ke depan usai pemugaran dilakukan.

“Bentengnya masih di bawah TNI. Jadi Dinas Pariwisata hanya untuk pemanfaatan ketika sudah selesai dan disepakati menjadi obyek wisata. Tapi belum ada kesepakatan karena prosesnya panjang,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: 5 Tempat Wisata Seru dan Wajib Mampir saat Mudik ke Ngawi

Adapun, proses pemugaran dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna menjaga agar bangunan tidak makin rusak.

Sebelum restorasi dimulai, Totok menuturkan, sempat terjadi diskusi tentang bagaimana Benteng Pendem ke depannya, apakah tetap akan dikelola oleh TNI atau oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi.

“Waktu itu sudah ditanyakan, 'nanti setelah dipugar hanya untuk dikembalikan ke bentuk aslinya atau dimanfaatkan sebagai tempat wisata?'. Ketika dimanfaatkan, gambar desain akan beda ketika hanya untuk dikembalikan ke bentuk aslinya,” ujar dia.

Bagian dalam Benteng Van den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Bagian dalam Benteng Van den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi.

Pada saat diskusi berlangsung, pihak TNI belum memberi jawaban hingga kini. Alhasil, KemenPUPR memutuskan untuk merestorasi terlebih dahulu agar bangunan tidak makin rusak.

Urusan ke depannya, lanjut Totok, akan didiskusikan kembali apakah akan benar-benar dimanfaatkan sebagai tempat wisata di bawah kelolaan Pemkab Ngawi atau tidak.

Bagian Benteng Pendem Ngawi yang dipugar

Totok mengatakan bahwa seluruh bangunan inti di Benteng Pendem akan melalui proses pemugaran untuk dikembalikan ke bentuk semula.

Kendati demikian, ada beberapa bangunan yang dihilangkan. Sebab, setelah diteliti lebih lanjut oleh pihak terkait, ternyata bangunan tersebut adalah bangunan baru yang bukan dibuat saat Belanda masih berada di Nusantara.

Baca juga: Srambang Park yang Instagramable di Ngawi Sudah Buka Kembali

“Untuk (penambahan) fasilitas baru setahu kami tidak ada. Tapi karena dianggap menjadi cagar budaya, bangunan yang ada namun ternyata bukan bangunan asli, ini dihilangkan,” tutur Totok.

Melansir Antara, Rabu (6/1/2021), terdapat 13 bangunan yang akan direstorasi. Beberapa di antaranya adalah barak tentara, mess perwira, serta kediaman dan kantor jenderal.

Bukan tempat wisata, tapi masyarakat boleh berkunjung

Adapun, Benteng Pendem Ngawi sebenarnya belum secara resmi menjadi tempat wisata. Namun, pihak TNI mengizinkan masyarakat berwisata ke sana lantaran aksesnya dibuka untuk kunjungan.

Selama ini, pihak Totok tidak mempromosikan Benteng Pendem sebagai tempat wisata, melainkan hanya sebagai benteng bersejarah yang dimiliki oleh Kabupaten Ngawi.

Benteng Pendem Ngawi sebelum dipugar.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Benteng Pendem Ngawi sebelum dipugar.

“Kita promosikan dan perkenalkan ke masyarakat bahwa Ngawi punya benteng. Diharapnya nanti (Benteng Pendem) bisa menjadi obyek wisata, cagar budaya yang menjadi ikon Ngawi,” ucapnya.

Jika ingin berkunjung, Totok mengatakan bahwa saat ini ada kemungkinan wisatawan tetap bisa ke sana ,meski kapasitas akan dibatasi.

Baca juga: Kisah Legenda Jaka Tarub dan Bidadari di Srambang Park Ngawi

Selain karena pandemi, juga agar kunjungan tidak menggangu proses pemugaran. Harga tiket masuk Benteng Pendem Ngawi adalah Rp 5.000 per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com