UNGARAN, KOMPAS.com - Berada di lereng Gunung Merbabu, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang memiliki udara sejuk.
Di sudut desa berketinggian sekira 700 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, Polobogo memiliki agrowisata yang layak dikunjungi saat sudah buka lagi usai PPKM Darurat nanti.
Agrowisata Kuncen Polobogo berada di area seluas 20 hektar. Namun, saat ini yang dikembangkan baru setengahnya. Sisanya dimanfaatkan pihak ketiga untuk area perkebunan lemon. Adapun, Polobogo dikenal sebagai daerah penghasil durian sejak lama.
Baca juga: Dikepung Zona Merah, Pendakian Gunung Merbabu Tutup Lagi Mulai 29 Juni 2021
"Ini termasuk unik juga karena berada di kawasan pegunungan tapi menjadi sentra durian," kata Sekretaris Desa Polobogo Alex Wahyudi, Kamis (29/7/2021).
Ia melanjutkan, banyak pedagang dari daerah lain yang menyetok durian ke Polobogo karena rasanya yang khas dan dagingnya tebal.
Agrowisata Kuncen pun mulai dikembangkan pada 2019. Namun, belum diresmikan karena saat ini masih masa pandemi.
Baca juga: Legenda Asal-usul Rawa Pening Semarang
"Meski begitu, sudah banyak komunitas dan wisatawan yang berkegiatan disini. Mulai dari melakukab aktivitas outdoor, outbound, hingga sekadar rapat dan menikmati alam," ujar Alex.
Selama tutup di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), lanjut Alex, pengelola melakukan pembenahan.
"Ini sekarang juga ada gazebo, resto, dan fasilitas-fasilitas lain. Termasuk embung yang memiliki fungsi ganda, selain menampung air untuk perkebunan juga menambah indah pemandangan," sambung dia.
Dari Agrowisata Kuncen, pemandangan indah terhampar. Selain bisa melihat Gunung Merbabu yang gagah, Rawa Pening ikut terlihat. Banyaknya perbukitan yang rimbun dengan pepohonan juga menambah adem sepanjang mata memandang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.