Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agrowisata Kuncen Polobogo Kabupaten Semarang, Keindahan Alam di Selatan Gunung Merbabu

Kompas.com - 30/07/2021, 09:06 WIB
Dian Ade Permana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Berada di lereng Gunung Merbabu, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang memiliki udara sejuk.

Di sudut desa berketinggian sekira 700 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, Polobogo memiliki agrowisata yang layak dikunjungi saat sudah buka lagi usai PPKM Darurat nanti.

Agrowisata Kuncen Polobogo berada di area seluas 20 hektar. Namun, saat ini yang dikembangkan baru setengahnya. Sisanya dimanfaatkan pihak ketiga untuk area perkebunan lemon. Adapun, Polobogo dikenal sebagai daerah penghasil durian sejak lama.

Baca juga: Dikepung Zona Merah, Pendakian Gunung Merbabu Tutup Lagi Mulai 29 Juni 2021

 

"Ini termasuk unik juga karena berada di kawasan pegunungan tapi menjadi sentra durian," kata Sekretaris Desa Polobogo Alex Wahyudi, Kamis (29/7/2021).

Ia melanjutkan, banyak pedagang dari daerah lain yang menyetok durian ke Polobogo karena rasanya yang khas dan dagingnya tebal.

Agrowisata Kuncen pun mulai dikembangkan pada 2019. Namun, belum diresmikan karena saat ini masih masa pandemi.

Baca juga: Legenda Asal-usul Rawa Pening Semarang

 

"Meski begitu, sudah banyak komunitas dan wisatawan yang berkegiatan disini. Mulai dari melakukab aktivitas outdoor, outbound, hingga sekadar rapat dan menikmati alam," ujar Alex.

Selama tutup di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), lanjut Alex, pengelola melakukan pembenahan.

"Ini sekarang juga ada gazebo, resto, dan fasilitas-fasilitas lain. Termasuk embung yang memiliki fungsi ganda, selain menampung air untuk perkebunan juga menambah indah pemandangan," sambung dia.

Panorama dari Agrowisata Kuncen

Dari Agrowisata Kuncen, pemandangan indah terhampar. Selain bisa melihat Gunung Merbabu yang gagah, Rawa Pening ikut terlihat. Banyaknya perbukitan yang rimbun dengan pepohonan juga menambah adem sepanjang mata memandang.

Alex mengungkapkan bahwa sebelum diubah menjadi area agrowisata, lokasi tersebut dimanfaatkan untuk tanaman jagung dan rumput gajah.

Agrowisata Kuncen Polobogo menawarkan keindahan alam di lereng Gunung MerbabuKOMPAS.com/Dian Ade Permana Agrowisata Kuncen Polobogo menawarkan keindahan alam di lereng Gunung Merbabu

 

"Namun karena hasilnya tidak maksimal, diberdayakan menjadi lokasi wisata dan malah bisa meningkatkan perekonomian warga," tutur dia.

Selain itu sisa lahan yang belum digarap akan dimanfaatkan untuk eksperimen pertanian modern.

"Banyak anak muda yang saat ini enggan bertani, sehingga kami memfasilitasi agar mereka tidak lupa jati dirinya. Bertani itu bisa diandalkan secara ekonomi selama dikelola dengan baik," lanjut Alex.

Baca juga: Cara Reschedule Pendakian Gunung Merbabu di Tiga Jalur yang Ditunda Buka

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Semarang Rizka Dwi Prasetyo yang melihat Agrowisata Kuncen menilai daerah tersebut memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan.

"Tapi memang tetap diperlukan pendampingan untuk pengelolaan yang lebih baik, mulai dari penyiapan SDM hingga infrastruktur pendukung," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com