KOMPAS.com – Desa Koja Doi terletak di kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengunjung bisa mengakses Desa ini naik perahu dengan waktu tempuh sekitar 40 menit dari Pelabuhan Nangahale.
Koja Doi menjadi salah satu desa wisata yang meraih Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Desa ini menawarkan wisata bahari, wisata alam, dan wisata budaya.
“Koja Doi itu artinya penari kecil. Koja itu artinya penari, doi artinya kecil,” kata tour guide sekaligus penduduk Desa Koja Doi bernama Chelsea dalam acara tur virtual yang diselenggarakan Atourin, Minggu (15/8/2021).
Desa Koja Doi memiliki beberapa atraksi yang bisa disaksikan, seperti situs bekas tsunami tahun 1992, jembatan batu, bukit batu purba, dan sanggar budaya. Wisatawan juga bisa menyaksikan proses pembatan kain tenun khas Desa Koja Doi.
Baca juga: Napak Tilas Rumah Fatmawati di Bengkulu, Rumah Penjahit Bendera Pusaka
“Kalau berkunjung ke sini kita bisa lihat bekas tsunami, jembtan batu, bukit batu purba, pantai mini, sanggar budaya, tenun dan lain-lain,” ujarChelsea.
Berikut adalah keunikan yang ada di Desa Wisata Koja Doi, Sikka, NTT:
1. Tak ada kendaraan bermotor
Salah satu keunikan Koja Doi adalah tidak terdapat kendaraan bermotor darat. Penduduk biasanya bepergian dengan jalan kaki atau menaiki perahu dan sampan.
“Di sini tidak ada motor. Motor daratnya tidak ada di sini, kecuali motor laut, sampan, itu baru ada,” lanjut Chelsea.
2. Ada situs bekas tsunami
Wilayah Flores pernah dilanda gempa dan tsunami pada 12 Desember 1992. Bekas tsunami tersebut dapat disaksikan hingga saat ini di desa Desa Koja Doi. Pengunjung akan menjumpai fondasi bekas bangunan yang hancur diterjang bencana ini.
“Salah satu dampak dari gempa dan tsunami tahun 1992 itu yang terparah di pulau ini, Pulau Kenari, Pulau Koja Doi,” kata Kepala Desa Koja Doi bernama Hanawi dalam acara tur virtual tersebut.
Ia melanjutkan, situs ini menjadi salah satu pengingat bagi generasi selanjutnya tentang dahsyatnya bencana tersebut.
Baca juga: Rayakan Momen 17 Agustus dengan Wisata Virtual ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Wisatawan juga bisa belajar menari di sanggar budaya Desa Koja Doi. Sanggar tersebut dikelola masyarakat setempat yang selalu siap sedia kapan pun wisatawan datang.
4. Punya kain tenun khas Koja Doi
Salah satu kerajinan khas Koja Doi adalah kain tenun. Kerajinan ini dibuat masyarakat setempat dengan alat yang masih tradisional.
Proses pembuatan kain tenun ini bisa memakan waktu sekitar empat hari sampai satu minggu. Harga dari kain tenun khas Koja Doi sekitar Rp 400.000 per lembarnya.
“Ciri kain tenunnya itu coraknya berasal dari daerah Buton. Itu warnanya terang semua,” ujar Chelsea.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa mendesain sendiri corak dan warna dari kain tenun tersebut. Penrajin di Desa Koja Doi, dapat membuatkan kain tenun sesuai dengan selera dan pesanan dari pembeli.
Baca juga: Mengenal Suku Baduy yang Baju Adatnya Dipakai Presiden Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR 2021
Jembatan batu yang dibuat secara gotong royong tersebut, memiliki Panjang hingga 680 meter. Jembatan unik ini dibangun masyarakat pada tahun 1987.
“(Di jembatan batu) bisa mancing, bisa juga foto-foto, duduk santai. Tergantung situasi dan kondisi. Bisa menikmati matahari terbit, bisa menikmati matahari terbenam," tutur Chelsea.
Atourin mengadakan rangkaian tur virtual pada 14 dan 15 Agustus 2021. Dalam acara tersebut, peserta dapat berkunjung secara virtual ke Desa Huta Tinggi yang ada di Pulau Samosir, Sumatera Utara dan Desa Koja Doi di Flores, Nusa Tenggara Timur.
Acara tersebut merupakan bentuk Kerjasama Atourin dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Jika kamu berencana mengunjungi Koja Doi secara langsung setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir, jangan lupa tetap mematuhi protocol Kesehatan yang berlaku. Jangan lupa juga untuk segera melakukan vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.