Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Kembangkan Aplikasi, Dorong Pokdarwis Bersaing dengan Pengusaha Wisata

Kompas.com - 16/09/2021, 10:18 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembangkan aplikasi Kamelia (kampung wisata melayani melalui aplikasi), sehingga kampung wisata dapat bersaing dengan pengusaha pariwisata di Yogyakarta.

Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menjelaskan, langkah awal untuk mengembangkan Kamelia ini adalah mengajukan pengesahan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) sebanyak 45 pokdarwis kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Konsep pokdarwis berdasarkan Pergub Nomor 40 Tahun 2020, tidak berbasis pada kampung wisata atau kecamatan tetapi semua berbasis kelurahan. Dari kelurahan teknisnya kami ajukan 45 pokdarwis untuk dapat pengesahan dari gubernur," Ujar Wahyu saat ditemui pada kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelompok Sadar Wisata di Hotel Tara, Kota Yogyakarta, Rabu (15/9/2021).

Baca juga:

Lanjut Wahyu, sebanyak 45 pokdarwis ke depannya diharapkan dapat bersinergi antara satu dengan yang lain sehingga memiliki kekuatan atau daya tawar yang lebih.

Selain itu, mereka juga bisa bersaing dengan tempat wisata buatan yang dibangun oleh para pengusaha.

"Pak Wakil Wali Kota Yogyakarta menyampaikan agar pokdarwis dapat bersinergi satu sama lain sehingga memiliki kekuatan lebih dalam menghadapi persaingan destinasi wisata yang dilakukan oleh para pengusaha," jelas Wahyu.

Ia menjelaskan, sinergi yang dimaksud seperti pokdarwis yang tidak memiliki tempat wisata bisa menawarkan produk-produknya misalnya kuliner, suvenir, atau atraksi wisata.

"Harapannya nanti inovasi kami yang baru dengan Kamelia ini bisa menggandengkan dan menggendongkan pokdarwis sehingga bisa kita tawarkan sebagai paket wisata," jelas dia.

Malioboro masih terlihat sepi saat perpanjangan PPKM Level, Kamis (22/7/2021)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Malioboro masih terlihat sepi saat perpanjangan PPKM Level, Kamis (22/7/2021)

Saat ini pihaknya juga sedang melakukan pemetaan potensi-potensi wisata yang ada di sekitar Kota Yogyakarta.

Beberapa potensi wisata di Kota Yogyakarta selain lokasi adalah kuliner, kriya, hingga atraksi budaya.

"Bahkan di Rejowinangun berhasil melaju sebagai top 50 destinasi wisata terbaik tingkat nasional. Mereka memiliki seni pertunjukan tari-tarian," katanya.

Tak hanya kesenian, kuliner, Kota Yogyakarta juga memiliki tempat wisata spiritual yang sedang dalam inventarisasi, seperti di Gereja Kotabaru, Masjid Syuhada, dan Klenteng Gondomanan.

"Kita inventarisir seperti di Gereja Kotabaru, Masjid Syuhada, dan Klenteng Gondomanan. Ada sekitar 17 (tempat) wisata spiritual," katanya.

Baca juga:

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa sinergi antar pokdarwis sangat penting sehingga memiliki keunggulan berbeda. 

"Sehingga ini mampu mengembangkan potensi yang ada di tiap kelurahan," kata dia.

Heroe mencontohkan, wisata Bendung Lepen menarik didatangi warga karena menggabungkan sejumlah potensi warga. Tak hanya menjual alamnya, tetapi ada keunggulan yang dimiliki warga di sekitarnya.

"Dengan adanya upaya gandeng-gendong itu jadi lebih kuat. Artinya potensi itu tidak harus wisata, bayangkan saja jika semua kelurahan (pokdarwis) memaksa membuat wisata. Maka dari itu ada hal lain mungkin kelurahan memiliki potensi kerajinan atau kulinernya. Bisa menjadi pengungkit ekonomi wilayah juga," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com