Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2022, 09:22 WIB

KOMPAS.com - Wisata balon udara di Indonesia tengah ramai dibahas oleh warganet, khususnya mengenai segi keamanannya. 

Selain naik daun berkat serial Layangan Putus, wisata balon udara ini juga mendapat perhatian setelah adanya unggahan Menteri Pariwisata dan Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di akun Instagram miliknya pada Selasa (4/1/2022). 

Baca juga: Tak Perlu ke Turki, Sandiaga Uno: Naik Balon Udara Bisa di Indonesia

Indonesia Terbang dan wisata balon udara di Indonesia 

Terkait wisata balon udara di Indonesia, terdapat tim bernama Indonesia Terbang yang menyelenggarakannya. 

Adapun Indonesia Terbang terdiri dari komunitas Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) bekerja sama dengan Fly Tours Indonesia.

Sebagai kelompok pegiat kegiatan kedirgantaraan, salah seorang kru Indonesia Terbang menyebutkan bahwa tim balon udara mereka terdiri dari orang-orang yang terlatih.

"Buat wisatawan dan masyarakat, jangan khawatir dengan safety procedure. Memang ini baru dan kita penggeraknya, tapi kita jalani sesuai SOP (prosedur operasi standar)," jelas Marketing Digital Indonesia Terbang Reva Sumeru, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2022).

Berbicara soal keamanan, ia menegaskan bahwa terdapat SOP sebelum menerbangkan balon udara.

"Bicara keamanan, kita punya SOP. Satu contohnya, kita punya pilot wanita yang sudah berlisensi pesawat komersial dan pesawat khusus balon. Kalau dia lagi halangan (haid), itu tidak boleh membawa balon udara karena ikut aturan secara umum juga," tegas Reva.

Selain seorang wanita, pihaknya juga mempunyai lima pilot lain yang sama-sama berpengalaman dan memiliki lisensi.

Baca juga: 4 Tempat Naik Balon Udara di Indonesia, Ada di Jakarta dan Bali

Prosedur keamanan terkait cuaca dan izin

Keamanan balon udara ini juga disebut terjamin dengan waktu operasional pukul 06.00 - 09.00 WIB saja.

Hal tersebut lantaran jika ada angin kencang atau hujan yang biasanya terjadi di luar waktu tersebut, balon udara tidak akan beroperasi.

Untuk diketahui, saat ini balon udara dari Indonesia Terbang berjenis statis atau tetap di tempat dengan tali. Meski sedikit berbeda dari balon udara di luar negeri yang bergerak, wisata ini sedang diupayakan untuk terus berkembang.

"Sejauh ini masih pengembangan. Untuk moving flight, kita sebenarnya udah bisa. Tapi harus nunggu perizinan karena lintas udara di Subang atau Jawa Barat umumnya padat," jelas dia.

Oleh karena itu, meski balon udara sudah bisa bergerak, tidak bisa langsung terbang dan berpindah begitu saja.

Ada perizinan melalui pihak TNI AU serta lapangan udara untuk mengetahui jumlah pesawat komersil yang melintas agar tidak terjadi hal-hal di luar kendali.

"Selain pesawat yang bergerak di udara, benda apa pun yang melintas juga harus izin," lanjut pria ini.

Baca juga: 5 Hotel Unik di Subang Jawa Barat, Cocok untuk Melepas Penat

 Awal mula balon udara berkonsep tur

Persiapan balon udara dari Indonesia Terbang di atas Gunung BromoDok. Indonesia Terbang Persiapan balon udara dari Indonesia Terbang di atas Gunung Bromo

Menurut Reva, Indonesia Terbang merupakan penggagas hot air balloon pertama di Indonesia.

Aktivitas ini pernah diadakan di Bromo selama 10 hari pada 2019, dan ternyata antusiasme masyarakat terhadap wisata ini cukup tinggi.

Setelah mematangkan konsep, Indonesia Terbang kemudian berpindah ke Lembang, Bandung, Jawa Barat. Sejak Juli 2021, konsepnya resmi menjadi tur yang berpindah-pindah.

Baca juga: 4 Spot Terbaik Melihat Matahari Terbit di Bromo

"Karena kita tur, kita enggak diam di satu tempat, bakal pindah-pindah lokasi," jelas Reva.

Saat ini, balon udara digelar Indonesia terbang di Sari Ater Subang sejak Oktober 2021 hingga Maret 2022.

"Permintaan wisatawan tinggi, jadi kita perpanjang sampai Maret 2022. Awalnya cuma sampai Desember 2021 saja di sini," lanjut dia.

Rencana selanjutnya adalah menuju Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Maret 2022. 

Baca juga: Wisata Alam Capolaga Subang, Bisa Camping di Pinggir Sungai

Mengenai perhatian masyarakat, terutama saat serial Layangan Putus viral beberapa waktu terakhir, ia memiliki harapan tersendiri.

"Tujuan kita sebenarnya bukan wisata semata, tapi bisa untuk mengedukasi orang-orang soal aero sport," kata Reva.

Selain itu, ia berharap agar pemerintah dapat mendukung wisata ini dari segi apapun, salah satunya perihal perizinan agar balon udara bisa bergerak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Travel Update
Batik Air Terbang Langsung dari Kualanamu ke Chennai per Agustus 2023

Batik Air Terbang Langsung dari Kualanamu ke Chennai per Agustus 2023

Travel Update
3 Tips ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Cari Tahu Sebelum Beli

3 Tips ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Cari Tahu Sebelum Beli

Travel Tips
7 Wisata di Kabupaten Bandung yang Populer, Bisa untuk Liburan Sekolah

7 Wisata di Kabupaten Bandung yang Populer, Bisa untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
5 Aktivitas di GWN Expo 2023, Bisa Cari Info Wisata dan Bikin Paspor

5 Aktivitas di GWN Expo 2023, Bisa Cari Info Wisata dan Bikin Paspor

Travel Tips
Syarat Masuk ke Korea Selatan Terbaru, Tetap Wajib Isi Q-Code

Syarat Masuk ke Korea Selatan Terbaru, Tetap Wajib Isi Q-Code

Travel Update
Itinerary Seharian di Pangandaran, Bisa Jelajah Pantai dan Sungai 

Itinerary Seharian di Pangandaran, Bisa Jelajah Pantai dan Sungai 

Itinerary
Aturan Baru Turis Asing di Bali, Ada 8 Larangan

Aturan Baru Turis Asing di Bali, Ada 8 Larangan

Travel Update
16 Tempat Wisata di Maluku Barat Daya, Ada Gunung di Tengah Sabana

16 Tempat Wisata di Maluku Barat Daya, Ada Gunung di Tengah Sabana

Jalan Jalan
Wisata Cai Pinus Kuningan: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Kulinernya

Wisata Cai Pinus Kuningan: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Kulinernya

Jalan Jalan
GWN Expo 2023, Bisa Cari Paket-paket Wisata Lokal

GWN Expo 2023, Bisa Cari Paket-paket Wisata Lokal

Travel Update
Daftar Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dibawa Pada Penerbangan Internasional

Daftar Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dibawa Pada Penerbangan Internasional

Travel Tips
Puluhan Ekor Monyet Turun ke Jalan Payung di Kota Batu, Pengendara Berfoto

Puluhan Ekor Monyet Turun ke Jalan Payung di Kota Batu, Pengendara Berfoto

Travel Update
Kabupaten Bandung Akan Hadirkan Wisata Bertaraf Internasional di Rancabali

Kabupaten Bandung Akan Hadirkan Wisata Bertaraf Internasional di Rancabali

Travel Update
Uniknya Transaksi di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Seperti apa ?

Uniknya Transaksi di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Seperti apa ?

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com