JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan tidak ada pihak yang bisa mengancam agar perhelatan MotoGP dibatalkan.
Respons Sandiaga menanggapi pernyataan CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta yang sempat mengatakan bahwa balapan MotoGP di suatu negara bisa saja dibatalkan apabila diwajibkan untuk menjalani karantina.
"Kita tidak akan terima jika kita diancam satu dan lain hal," ucap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (17/01/2022).
Baca juga:
Menurut Sandiaga, pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berupaya menggunakan cara terbaik dan bahkan menjadi contoh penanganan pandemi bagi banyak negara.
"Indonesia adalah negara hukum yang sudah menerapkan pengendalian pandemi Covid-19 sesuai kaidah terbaik. Kita sudah menjadi best practice," ungkapnya.
Adapun penyebaran Covid-19 varian Omicron juga menjadi kekhawatiran lainnya di tengah persiapan penyelenggaraan MotoGP Mandalika.
Per Senin, jumlah lonjakan kasus mencapai 2.535 orang.
Peningkatan ini terus terjadi dari bulan Desember 2021 sampai sekarang.
Terkait hal tersebut, Sandiaga tetap mengajak masyarakat untuk optimis bahwa penyelenggaraan MotoGP akan tetap terlaksana dengan sukses.
Apalagi, kata dia, perkiraan puncak kasus Omicron yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin pada rapat terbatas adalah sekitar pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. Adapun MotoGP diselenggarakan pada 18-20 Maret 2022.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.