Sebelum pergi berobat dokter, para pendaki gunung yang mengalami masalah telinga bisa terlebih dahulu menggunakan obat generik yang mudah didapat di apotek. Obat tersebut meliputi obat tetes hidung iliadin sebanyak dua kali sehari dan obat flu, misalnya demacolin.
Baca juga: 6 Wisata Sekitar Gunung Bromo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa
Senada, Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L(K) mengatakan, tekanan udara di dataran tinggi seperti di pegunungan, jauh lebih rendah dibanding tekanan udara di dataran rendah.
Saat turun gunung, seketika terjadi perubahan tekan udara yang menyebabkan tertutupnya saluran tuba eustachius.
Padahal, fungsi saluran ini adalah menyeimbangkan tekanan udara di dalam rongga telinga tengah dan udara luar.
“Saluran ini dapat membuka dengan cara gerakan membuka mulut. Apabila saluran ini meradang seperti dalam keadaan pilek, maka saluran ini akan menyempit, bahkan bisa menutup,” jelasnya.
Pada keadaan ini, lanjutnya, telinga terasa buntu bahkan terasa sakit. Akibatnya pendengaran menjadi berkurang.
Delfitri mengatakan sakit telinga tersebut juga bisa terjadi pada penumpang pesawat ketika akan mendarat. Pasalnya, terjadi perubahan tekanan udara secara tiba-tiba.
Baca juga: 6 Gunung Dekat Jakarta, Cocok untuk Para Pencinta Kesegaran
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.